kumpulan renungan warta jemaat GKII PLG Oktober 2017

Jum’at, 6 Oktober 2017 (Pembacaan: Yesaya 23-24)
Yesaya 23:1-17
Tema: Tuhan mematahkan kesombongan

Yesaya 23:9 TUHAN semesta alam yang telah memutuskannya untuk mematahkan kesombongan, untuk menghinakan segala yang permai dan semua orang mulia di bumi.

Tirus merupakan sebuah kota yang terletak di pesisir pantai yang dikenal dengan perniagaan yang besar ia juga merupakan sebuah kota yang diagung-agungkan dan kaya karena perdagangannya yang telah dikenal diseluruh belahan dunia pada masa itu. Sedangkan, Sidon juga merupakan kota pelabuhan yang terkenal pada waktu itu. Sidon memiliki dua pelabuhan utama yang menguasai rute pelayaran kapal-kapal dagang melalui laut. Namun, kemasyuran Tirus dan Sidon telah membuatnya jatuh dalam kesombongan. Apa tindakan Tuhan atas kesombongan Tirus dan Sidon?
1. Mematahkan kesombongan Tirus dan Sidon (ay 9a) Tuhan akan mematahakan kesombongan mereka. Artinya Tuhan akan merusakan, menghancurkan, mengakhiri, menajiskan. kesombongan penduduknya atas segala hasil yang telah mereka capai. Firman Tuhan ini menegur kita agar jangan pernah menyombongkan segala sesuatu yang telah kita capai.
2. Menghinakan segala yang permai dan semua orang mulia (ay 9b) Artinya Tuhan akan menyepelekan, mengangap tidak berharga atau meremehkan apa yang mereka banggakan begitu juga dengan orang-orang yang terhormat akan direndahkan jika ia sombong. Dengan demikian ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan akan merendahkan segala kebanggan atau kebesaran manusia.
Segala kesombongan adalah sia-sia dan mendatangkan celaka. Oleh karena itu, hiduplah dengan rendah hati jangan menyombongkan apa yang kita miliki ataupun kesuksesan yang telah dicapai karena semuanya itu kecil di mata Tuhan dan Tuhan sanggup merendahkan orang yang sombong dengan mudah. Amin (SM)



Sabtu, 7 Oktober 2017 (Yesaya 25-26)
Yesaya 26:7
Tema: Jejak yang lurus

Yesaya 26:7 “Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya”.

Jejak dalam nats ini artinya arah, garis edar dan jurusan. Nats ini merupakan nyanyian puji-pujian kelegaan atas penghakiman yang telah Tuhan berikan. Namun, ada salah fakta yang unik yang harus diyakini oleh orang benar yaitu jejak orang benar adalah lurus. Mengapa demikian?

* Karena, Tuhanlah yang merintis jalan lurus baginya (ay7b). Nyanyian ini begitu indah dan memberikan pengharapan bahwa Tuhanlah yang merintis jalan orang benar sehingga jejak, jurusan, garis edar ataupun arah hidup orang benar adalah lurus adanya. Orang benar yang dimaksudkan disini ialah orang yang berbudi/budiman, orang yang adil sedangkan kata merintis dalam nats ini maknanya ialah mempertimbangkan, mencocokan, memperhitungkan dan mengimbangkan. Jadi, mengapa jejak orang yang budiman/adil itu lurus karena Tuhanlah yang telah mempertimbangkan bahkan memperhitungkan segalanya sehingga semuanya seimbang dan cocok untuk dijalani oleh setiap orang percaya hingga akhirnya jejek yang ditinggalkan lurus adanya.

Maka marilah setiap anak-anak Tuhan meninggalkan jejak atau arah hidup yang lurus dengan mengikuti jejak yang telah dirintis oleh Tuhan dan yakinlah bahwa jejak Tuhan itu sempurna. Amin (SM).

Minggu, 8 Oktober 2017 (Pembacaan Yesaya 27-28)
Yesaya 27:1-5
Tema: Mencari Tuhan awal dari pemulihan

Yesaya 27:5… mencari perlindungan… mencari damai dengan Aku, ya mencari damai dengan Aku

Banyak orang berusaha menyelesaikan masalahnya dengan mengandalkan kemampuan sendiri tetapi itu adalah kesalahan justru menambah masalah. Masalah/pergumulan hidup yang dialami oleh manusia disebabkan oleh kesalahan sendiri karena manusia tidak dapat mengontrol keinginannya sendiri ataupun pikirannya sendiri manusia dikuasai oleh daging/ kehidupan duniawi. Maka, Bagaimanakah cara yang tepat untuk mendapatkan jalan keluar?

1. Mencari perlindungan kepada Tuhan. Ayat ini ditunjukan kepada musuh-musuh Israel karena Tuhan pada waktu itu akan menghukum mereka demi menyelamatkan bangsa Israel. Namun, Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk keluar dari penghukuman Tuhan asalkan mereka mencari perlindungan Tuhan. Demikian pula kita di masa ini harus mencari perlindungan Tuhan artinya mencari keselamatan dari Tuhan. Sekalipun pada waktu itu musuh-musuh Israel akan menerima hukuman tetapi ketika mereka menyesali dan meminta perlindungan dari Tuhan maka merekapun akan diselamatkan dan dipulihkan.
2. Mencari damai dengan Tuhan. Artinya ialah harus berdamai dengan Tuhan. Kata damai diulang dua kali dalam ayat ini menunjukan betapa pentingnya kita berdamai dengan Tuhan. Berdamai dengan Tuhan artinya memohon ampun kepada Tuhan/ memohon keselamatan dari pada TUhan.

Sebesar apapun kesalahan kita dihadapan Tuhan pasti akan ada jalan keluarnya asalkan kita mencari perlindungan dari Tuhan dan mencari damai dengan-nya. Karena, mencari Tuhan merupakan awal dari pemulihan.Amin (SM)

Jum’at 10 Oktober 2017:
Yesaya 43: 1-7
Engkau berharga di mata Tuhan

Yesaya 43:4 Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.

Seseorang yang pernah melakukan suatu kesalahan yang besar pasti merasa tidak berharga dan  tidak dikasihi lagi oleh Tuhan. Nats ini menunjukan hal sebaliknya bahwa Tuhan tetap memandang kita sebagai umatnya berharga dan ia tetap mengasihi kita (umatnya) meskipun telah melakukan kesalahan yang besar. Apakah bukti bahwa kita berharga di mata Tuhan?

1. Tuhan menyelamatkan umatNya (ay 1-3).  Kata menebus pada ay1 dapat diartikan pula menyelamatkan. Dalam BIS ay 2 diterjemahkan, Bila engkau mengarungi air, Aku akan menyertai engkau, engkau tak akan tenggelam dalam kesukaran-kesukaranmu. Bila melalui api, engkau tak akan hangus, percobaan-percobaan berat tak akan mencelakakan engkau. Hal ini merupakan janji yang Indah yang Tuhan berikan kepada umatnya karena kita berharga dan Ia mengasihi kita.
2. mengumpulkan umat pilihanNya (ay 5-7). Ayat ini berbicara mengenai bangsa Israel yang terserak dan dikumpulkan kembali. Bangsa Israel merupakan gambaran kehidupan umat Tuhan, hal ini juga menerangkan bahwa suatu hari nanti Tuhan akan mengumpulkan semua umat-Nya, gereja Tuhan untuk bersatu dan untuk memuliakan Dia.

Dua hal inilah yang membuktikan bahwa kita berharga di mata Tuhan dan Tuhan begitu mengasihi kita. oleh karena itu marilah kita memuliakan Tuhan sepenuh hati kita. karena, memuliakan Tuhan merupakan tujuan Tuhan menciptakan kita (ay7). Amin (SM)

Sabtu 11 Oktober 2017
Yesaya 44
Satu-satunya penyelamat

Yesaya 43:6 Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.

Suatu kebodohan terbesar ialah jika umat Tuhan memilih untuk memberhalakan hal-hal yang sia-sia. Berhala merupakan segala hal yang diutamakan melebihi Tuhan, jadi bentuk berhala bukan hanya patung yang disembah tetapi segala hal yang membuat posisi Tuhan tergantikan dalam hidup kita bisa saja hobi, pekerjaan, pasangan hidup dll. Semua berhala tidak dapat menyelamatkan hanya Tuhanlah satu-satunya yang sanggup menyelamatkan umatnya dalam hal apapun. Apakah bukti bahwa Tuhan (Yesus) itu penyelamat?

1. Hanya Ia yang mampu memberikan berkat (ay1-3). Masa kini masih banyak orang yang sukses dengan bersemedi digunung-gunung, ataupun menggunakan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh kekayaan. Orang-orang seperti ini merupakan orang-orang yang mengandalkan berhalanya atau pun kekuatannya sendiri untuk memperoleh berkat. tetapi bagi setiap umat Tuhan kita memiliki jaminan bahwa Tuhanlah yang menyediakan dan memberikan berkat bagi umatnya bahkan hingga anak cucu (keterunan selanjutnya). Hal ini menunjukan bahwa Tuhan tidak akan pernah kehabisan berkat bagi umatNya.
2. Hanya Ia yang dapat menghapus dosa (ay 22). Pengampunan dosa berkaitan dengan keselamatan/hidup yang kekal. Tuhan sebagai penyelamat ia mampu memberikan kehidupan yang kekal bagi umat-Nya. Maka jika ada Tuhan yang tidak dapat memberikan pengampunan dan jaminan hidup yang kekal, berarti ia bukanlah penyelamat (Juruselamat).

Bukti bahwa Tuhan yang kita semabah merupakan satu-satunya penyelamat, Ia tidak pernah kehabisan berkat untuk umatnya dan Ia memiliki kuasa menghapus dosa dan memberikan jaminan keselamatan. Amin (SM)

Kamis, 12 Oktober 2017 (Yesaya 33)
Yesaya 33
Tema: SUMBER KESELAMATAN

kekayaan yang menyelamatkan ialah hikmat dan pengetahuan; takut akan TUHAN, itulah harta benda Sion. Yesaya 33:6b

Dalam kesulitan hidup banyak orang yang berusaha mengandalkan harta, tahta dan kekuatannya sendiri untuk dapat keluar dari kesulitan. Namun, jika semuanya itu tidak dapat lagi diandalkan bahkan orang disekitar justru menjadi musuh, seseorang cenderung akan putus asa. Tetapi ada sumber keselamatan yang tidak akan pernah gagal. Apakah sumber keselamatan yang tidak pernah gagal?
1. Hikmat dan pengetahuan akan Tuhan (6b), dalam terjemahan lain ayat 6b ialah harta yang menyelamatkan/ sumber keselamatan ialah kebijaksanaan dan pengetahuan akan Tuhan. kata keselamatan diartikan pembebasan, pelepasan atau penolong. Maka harta yang dapat menolong/ melepaskan seseorang dari kesulitan hidup ialah kebijaksanaan dan pengetahuan yang benar akan Tuhan. seseorang yang memiliki pengetahuan/hikmat Tuhan akan mengerti maksud Tuhan dalam hidupnya dan mengetahui bahwa setiap rencana Tuhan dalam hidupnya untuk kebaikan. karena, mereka mengimani serta memahami perkataan Tuhan melalui Firmannya.
2. Takut akan Tuhan (6b), kunci utama kepada sumber keselamatan/ kekayan yang menyelamatkan ialah takut akan Tuhan. takut akan Tuhan berarti menghormati Tuhan. Seseorang yang menghormati Tuhan pasti akan berusaha melakukan segala sesuatu untuk menyenangkan hati Tuhan dan bukan mengecewakan. Seperti seorang anak yang menghormati orang tuanya ia pasti tidak akan membuat orang tuanya kecewa dan ia akan berusaha untuk menyenangkan hati mereka.

Seperti bangsa Israel yang menyerah mengandalakan harta, tahta ataupun kemampuan diri sendiri untuk melepaskan mereka dari musuh. Akhirnya, mereka memohon pertolongan Tuhan dan Tuhan pun memberikan jawaban bahwa sumber keselamatan/ kelepasan hanyalah melalui kedua hal ini. Oleh karena itu marilah kita berali kepada sumber keselamatan yang sesungguhnya agar kita memperoleh keselamatan dan pelepasan yang tidak pernah gagal dan mengecewakan. Amin (SM)

Jum’at, 13 Oktober 2017 (Yesaya 34-35)
Yesaya 35
Tema: JANJI KESELAMATAN

Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" Yesaya 35:3-4

Janji Tuhan tidak pernah diingkari. Setiap orang percaya meyakini hal ini. Bahwa keselamatan yang kekal sudah diterima dan selalu ada jalan dalam persoalan hidup. maka, Apakah tindakan orang percaya yang telah menerima janji keselamatan tersebut?
1. Membawa berita gembira untuk orang yang lemah (ay3). Ay3 dalam FAYH “Bawalah berita gembira ini untuk menguatkan tangan yang lemah dan meneguhkan lutut yang goyah” Jadi, berita keselamatan bahwa Tuhan sudah memberikan jaminan keselamatan dan menyediakan jalan keluar dalam persolan hidup merupakan berita yang mengembirakan bagi setiap orang yang lemah imannya atau orang-orang yang telah patah semangat/putus asa.
2. Berilah semangat (ay4). Tindakan selanjutnya ialah memberikan semangat, setelah memberikan berita akan jaminan keselamatan, sebagai orang percaya harus memberikan semangat kepada orang-orang yang tawar hati, takut atau kecil hati. Bahwa Tuhan pasti akan menolong dan memberikan ganjaran kepada orang yang bersalah sesuai dengan perbuatannya.

Seperti bangsa Israel yang akhirnya dikuatkan dengan kabar gembira serta semangat yang diberikan. Demikianlah setiap orang percaya saat ini juga harus membagikan kabar bahagia akan jaminan keselamatan dan memberikan semangat bahwa pasti akan datang pertolongan Tuhan kepada orang yang lemah dan tawar hati. Amin (SM)

Sabtu, 14 Oktober 2017 (Yesaya 36)
Yesaya 36
Tema: Keangkuhan

Tetapi orang berdiam diri dan tidak menjawab dia sepatah katapun, sebab ada perintah raja, bunyinya: "Jangan kamu menjawab dia!" Yesaya 36:21

Raja Asyur merupakan salah satu alat yang dipakai Tuhan untuk menegur bangsa Israel. Namun, sebagai alat Tuhan Raja Asyur justru melewati batas. Ia justru menjadi angkuh karena, semua keberhasilan yang telah diperolehnya. Ia tidak menyadari bahwa keberhasilan yang diperolehnya terjadi atas seizin Tuhan. akhirnya karena keangkuhannya ia menganggap bahwa Allah tidak berkuasa untuk melepaskan bangsa Israel dari kekuasaannya (ay 18-20). Bagaimanakan cara untuk mengahadapi orang yang angkuh seperti raja Asyur?

* Cukup Diam (ay21). FAYH ay21 “Tetapi orang-orang Yehuda itu diam saja, tidak mengeluarkan sepatah kata pun, karena Raja Hizkia telah menyuruh mereka agar tidak menjawab sama sekali”. Untuk menghadapi keangkuhan seseorang ialah cukup diam, tidak mengelurkan sepata kata, tidak menjawab. Hal ini adalah cara tepat, karena, orang yang angkuh tidak akan kehabisan akal dan tidak akan pernah mengalah. Ada pribahasa mengatakan “Diam adalah Emas”, dalam konteks ini pribahasa ini sangat tepat. Dan selanjutnya tindakan Hizkia ialah menaikan doa kepada Tuhan memohon pertolongan Tuhan dan akhirnya Tuhan yang memberikan jalan keluar yang terbaik (Yesaya 37:1-2).

Demikianlah dalam kehidupan kita sehari-hari jika kita menemukan orang-orang seperti raja Asyur, maka cara yang tepat untuk menghadapinya ialah cukup diam dan berdoa serahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Amin (SM)

Minggu 22 Oktober 2017
Yesaya 45
Alat Tuhan

Yesaya 45:5 Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu, bahwa Akulah TUHAN, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu.

Siapapun di dunia ini dapat dijadikan Tuhan sebagai alat-Nya. Dalam  nats ini Tuhan memakai Koresh sebagai alatNya. Koresh bukanlah orang yang mengenal Tuhan (Ay5). Tetapi Tuhan mengurapi dan memegang tangan kanannya (ay1) untuk mengalahkan bangsa-bangsa. Tuhan dapat memakai apa saja dan kapan saja untuk menolong umat-Nya(ay4). Apakah tujuan Tuhan memakai Koresh?
1. Agar Koresh tau hanya Tuhanlah (Allah Israel) satu-satunya Tuhan (ay3). Koresh bukan seseorang yang mengenal Tuhan. namun, Tuhan mau memakainya agar ia menyadari bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Israel. Agar ia meninggalkan allah-allah lain yang sebelumnya ia sembah.
2. Agar semua orang tahu bahwa Allah Israel satu-satunya Allah (ay6). Tuhan mengingini semua orang untuk memuliakan Dia. Namun, terlalu banyak hal yang telah mencuri kemulian Tuhan. dan untuk itu Tuhan dapat menggunakan apa saja untuk menyadarkan umatnya bahkan semua orang bahwa hanya ialah satu-satunya Tuhan yang layak dipuji, dimuliakan dan disembah.

Dari nats ini sebagai umat Tuhan kita ditegur bahwa tanpa Tuhan kita buka siapa-siapa. Karena, Tuhan dapat mengunakan siapa saja untuk menjadi alat-Nya. Oleh karena itu gunakanlah kesempatan yang Tuhan berikan bagi kita untuk dapat melayani-Nya melalui kehidupan kita dalam hal apapun. Amin (SM)

Jum’at 27 Oktober 2017 (Yesaya 50-51)
Tema : Tuhan penjamin hidup kita

Yesaya 51:6 Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir.

Banyak orang saat ini yang mengikuti arusansi, agar memiliki jaminan untuk masa tua, pendidkan, kesehatan, property, dll. Tetapi sebagai orang percaya kita memiliki jaminan yang lebih dari pada itu karena kita memiliki Tuhan sebagai penjamin yang melebihi perusahaan asuransi yang terkemuka di dunia ini. Apa sajakah jaminan yang diberikan Tuhan kepada kita?
1. Kelepasan tetap untuk selamanya (ay 6).  Nats ini berisikan penghiburan yang Tuhan berikan kepada bangsa Israel, ditengah-tengah tekanan dan kekuatiran mereka akan masa yang akan datang. Tuhan menghibur bangsa Israel dengan kembali mengingatkan mereka akan pemeliharaan Tuhan terhadap mereka semejak masa Abraham. Pada nats sebelumnya Tuhan telah menggenapi nubuatannya terhadap Babel, Tuhan telah meruntuhkan mereka. Ini merupakan salah satu bukti kelepasan yang Tuhan berikan kepada bangsa Israel. Kata kelepasan pada teks ini tidak hanya berarti pembebasan tetapi kata kelepasan disini lebih bermakna keselamatan dari Tuhan. Jadi, Tuhan telah memberikan jaminan bahwa keselamatan yang dari padanya itu akan tetap untuk selama-lamanya tidak akan pernah hilang ataupun berubah. Baik bagi bangsa Israel dimasa lalu maupun bagi kita di masa kini.
2. Keselamatan tidak akan berakhir (ay 6). Kata keselamatan dalam teks ini dalam bahasa asli artinya keadilan atau kebijakan.  Maka jika Tuhan ingin menerapkan keadilannya maka tidak ada satu orang pun yang dapat terlepas dari murkannya. Karena, tidak ada seorang pun yang benar dihadapan Tuhan. oleh karena itu standar yang digunakan untuk menilai kebenaran ialah standar yang digunakan Tuhan sendiri yang akan dijadikannya untuk menjadi standar bagi semua bangsa di dunia ini yang mau tunduk dalam kekuasaan-Nya melalu pertobatan dan yang bersandar penuh pada anugerah-Nya. Karena, anugerah keselamatan dari Tuhan telah terbukti lebih kekal dari pada langit dan bumi yang hanya sementara. Maka jangan pernah kuatir akan masa depan bahkan setelah kematian karena jiwa-jiwa yang ditebus Tuhan akan tinggal selamanya di dalam hadirat-Nya.

Dari kedua poin ini kita belajar bahwa jaminan yang disediakan oleh usaha manusia (melalui asuransi, dll), itu terbatas tetapi jaminan yang diberikan oleh Tuhan kita itu tidak akan terbatas bahkan dikehidupan setelah kematian pun jaminan Tuhan tidak akan berakhir karena jaminan Tuhan bersifat kekal. Bersyukurlah karena kita memiliki Tuhan sebagai penjamin kehidupan kita. Amin (SM)

Sabtu, 28 Oktober 2017 (Yesaya 52-53)
Tema: Nubuatan tentang sang Mesias

Yes 52: 13, 14b Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan. Begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi.

Tidak ada satupun perkataan Tuhan yang tidak akan digenapi, demikianlah nubuatan mengenai sang Mesias pasti tergenapi dan sudah tergenapi melalui pengorbanan Tuhan Yesus Kristus. Kitab Yesaya ditulis pada tahun 125 SM dan Tuhan Yesus disalaib diperkirakan pada tahun 30-33 M. Nubuatan ini telah tergenapi. Apakah bukti yang membenarkan bahwa Tuhan Yesus Kristuslah sang Mesias yang dinubuatkan oleh Yesaya?
2. Penderitaan (ay 14), Penderitaan Kristus merupakan bukti bahwa ia adalah Mesias sekaligus membuktikan keberhasilannya sebagai juruselamat di dunia ini. Apa jadinya kita tanpa pengorbanannya di atas kayu salib. 2. Segala hukuman akan dosa kita ditanggungnya (Yesaya 53:1-12), segala penyakit kita ditanggungNya, Ia membiarkan dirinya dianiaya dan ditindas bahwakan menerima banyak hinaan demi kita. Tidak ada allah lain yang seperti Dia dari kepercayaan apapun di dunia ini. Hanya ada satu Allah/Tuhan yang seperti Dia rela menderita bagi umatNya/anak-anakNya.

Nubuatan ini telah tergenapi dan saat ini kita tetap menantikan nubuatan-nubuatan Tuhan yang lainnya yang sedang digenapi. Oleh karena itu, tetap setialah mengikuti Tuhan hingga akhir hidup kita. Sampai bumi berlalu dan sampai nafas kita terhenti. Amin (SM)

Minggu, 29 Oktober 2017 (Yesaya 54-55)
Tema : Tak akan beranjak dan bergoyang kasih Tuhan

Yesaya 54:10 Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.

Kasih manusia terbatas dan mudah berubah tetapi kasih Tuhan tidak terbatas dan tidak pernah berubah. Bagaimanakah gambaran kasih Tuhan terhadap kita (umatNya)?

* Biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang namun kasih setia Tuhan tak akan beranjak dan bergoyang. Untuk dapat membuat gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang dibutuhkan goncangan yang tentunya sangat besar yang mungkin tidak terbanyangkan oleh kita. namun, sekalipun hal tersebut terjadi tidak akan mengoyahkan kasih setia atau kebaikan Tuhan kepada kita.

Sungguh besar kasih Tuhan bagi kita anak-anakNya. Oleh karena itu, jangan pernah kita menyalah gunakan kasih dan kebaikan Tuhan. teruslah mengucap syukur dan lakukan segala hal yang menyenangkan hati Tuhan. Amin (SM)

Senin, 30 Oktober 2017

Yesaya 56 :1 Beginilah firman TUHAN: Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan.

MENERIMA KESELAMATAN
Tuhan telah berjanji kepada bangsa Israel untuk memberikan keselamatan kepada mereka. Keselamatan artinya pembebasan, pelepasan atau kemenangan. Keselamatan ini diberikan kepada semua orang yang menjaga kesaksian hidup mereka dihadapan Tuhan. Siapa sajakah mereka?
1. Bangsa Israel sejati (ay1-2), bangsa Israel sejati yang dimaksudkan ialah semua umat Tuhan yang sungguh-sungguh hidup dalam ketaatan terhadap huku Tuhan yang bertindak adil dan memelihara hari sabat dan tidak menajiskannya serta mereka yang dapat menahan diri dari setiap perbuatan jahat.
2. Bangsa-bangsa lain yang telah bertobat (ay 3-7), setiap bangsa lain yang hidupnya berpegangan pada hukum Tuhan, memelihara hari sabat, menyerahkan diri untuk melayani serta mengasihi nama Tuhan.
3. Orang-orang buangan Israel (ay 8), ialah orang-orang yang tadinya terusir dari masyarakat atau ditolak. Tetapi mereka tetap menjaga hukum Tuhan dan menghormati hari sabat serta memeliharanya.

Jadi siapapun bisa menerima keselamatan yang Tuhan janjikan. Dari nats ini menjelaskan bahwa tidak hanya orang Israel sejati (umat sejati Allah) yang akan menerima keselamatan. Tetapi setiap orang yang menunjukan kasih yang tulus kepada Tuhan dengan memelihara hari sabat dan memegang teguh hukum dan perjanjian Tuhan mereka juga pasti akan menerima keselamatan. Amin (SM)

Selasa 31 Oktober 2017
KESALEHAN YANG SEJATI

Yesaya 58:6-7 “Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,….”

Dalam pengertian PL puasa menggambarkan bentuk kesalehan hidup, ada beberpa pengertian puasa dalam PL yakni ‘merendahkan diri dengan berpuasa’,  Berpuasa adalah bukti lahiriah dukacita dan pernyataan pertobatan, dan  berpuasa kerap kali dilakukan dengan tujuan memperoleh bimbingan dan pertolongan Allah. Banyak orang yang menggunakan puasa sebagai standar yang menentukan kesalehan hidup. tetapi, Apakah standar kesalehan hidup yang sesungguhnya?
1. Memerdekakan orang (ay6), artinya ialah tidak lagi menindas orang disekitar kita atau orang-orang yang bekerja pada kita melainkan memperlakukan sesama kita dengan adil, memberikan apa yang menjadi hak mereka dan membebaskan orang yang teraniaya.
2. Menolong sesama (ay7), artinya kita harus membagi berkat yang ada pada kita baik makanan kepada yang lapar, memberikan atau membantu menyediakan tumpangan kepada  orang yang membutuhkan pertolongan. Memberikan pakaian kepada yang membutuhkan serta tidak mengindar dari orang-orang yang memerlukan pertolongan kita.

Dari renungan ini hendaklah kita menunjukan kesalehan hidup tidak hanya dengan berpuasa tetapi lebih kepada tindakan hidup yang membawa dampak yang positif kepada sesama. Amin (SM)

Rabu, 1 Novemver 2017
MARI MENGINTROSPEKSI DIRI
Yesaya 59:1-21

Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. Yesaya 59:1-2

Banyak orang yang merasa bahwa Tuhan itu begitu jauh dari hidupnya sehingga ia merasa bahwa pertolongan Tuhan itu selalu terlambat, bahkan ada orang yang merasa jika Tuhan tidak sanggup menolongnya dan ia merasa bahwa Tuhan tidak pernah menolongnya. Dari renungan ini kita diajak untuk mengintrospeksi diri kita mengenai, Apakah yang menyebabkan kita merasa bahwa Tuhan itu jauh?

*  (ay2), dalam bahasa aslinya kata dosa yang digunakan ialah perbuatan penuh dosa. Jika dilihat dalam kamus Indonesia dosa artinya segala tindakan yang melanggar hukum Tuhan atau agama dan diartikan juga dengan segala perbuatan yang salah. Istilah dosa yang dipakai dalam bahasa Ibrani pada nats ini adalah "hatta". Istilah ini berarti jatuh dan mengurangi standard dari Tuhan yang suci. Maka jika kita berdosa artinya kita telah hidup arti kita sudah hidup lebih rendah daripada standard yang sudah ditetapkan oleh Allah.

Melalui renungan ini telah menjelaskan mengapa ada orang yang merasa bahwa Tuhan begitu jauh sehingga tidak sanggup menolong kita. itu semua dikarenakan diri kita sendiri yang telah hidup jauh dari standar yang telah ditentukan olehNya. Amin (SM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Pelayanan Praktek 1 Tahun di GKII (Gereja Kristen Injili Indonesia) Jemaat Curup

Kumpulan Renungan Semester X Part 4 (STTIP)