JURNAL Pendidikan Agama Kristen berdasarkan Pengajaran di Sekolah

 

Pendidikan Agama Kristen berdasarkan Pengajaran di Sekolah

 

 

Stella Mulalinda
Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup, Surakarta
Stellamulalinda@gmail.com

 

 

Abstract

The development of the time and the advancement of technology not only have a positive impact but also have a negative impact. Thus, to equip a person or students, not only education in general is needed, but education in spiritual matters is also very much needed. Therefore, as a Christian, a Christian education is needed wherever one is in the family, church and school. In this case the author emphasizes Christian religious education based on teaching in schools. Education, of course, talks about increased knowledge or knowledge, so when Christian religious education is taught in schools, not only will the knowledge or insight increase, but in spiritual matters it will also become stronger. Christian religious education is part of theology, so in its teaching of course it is related to deity and the basics of Christianity. So that it is hoped that every student who has received Christian education in schools is not only more knowledgeable, but his understanding of the basis of Christian faith is also clearer and faith is getting stronger or stronger so that it can be applied in everyday life especially to face the increasingly advanced developments of this era so as not to fall or be affected in things that are bad or that are incompatible with Christianity itself.

Keywords: Christian Religious Education, Teaching, schools

Abstark

Perkembangan zaman serta kemajuan teknologi tidak hanya membawa dampak yang positif tetapi membawa juga dapak yang negatif. Maka untuk memperlengkapi seseorang atau anak didik tidak hanya dibutuhkan pendidikan secara umum melainkan pendidikan dalam hal kerohanian juga sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, sebagai orang Kristen dibutuhkan suatu pendidikan Kristen dimanapun seseorang berada baik ditengah keluarga, gereja dan juga sekolah. Dalam hal ini penulis lebih menekankan pendidikan agama Kristen berdasarkan pengajaran di sekolah. Pendidikan tentunya berbicara tentang ilmu atau pengetahuan yang bertambah, maka ketika disekolah diajarkan pendidikan agama Kristen maka tidak hanya pengetahuan atau wawasan saja yang bertambah tetapi dalam hal kerohanianpun juga semakin teguh. Pendidikan agama Kristen merupakan bagian dari teologi, maka dalam pengajarannya tentu saja berkaitan dengan ke-Tuhanan dan dasar-dasar dari kekristenan. Sehingga diharapkan setiap peserta didik yang telah mendapatkan pendidikan Kristen di sekolah tidak hanya sekedar pengetahuannya yang bertambah melainakan pemahamannya akan dasar iman Kristen pun semakin jelas dan iman semakin kuat atau teguh sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari terkhusus untuk menghadapi perkembangan zaman yang semakin maju ini agar tidak jatuh atau terpengaruh dalam hal-hal yang buruk atau yang tidak sesuai dengan Kekristenan itu sendiri.

Kata Kunci: Pendidikan Agama Kristen, Pengajaran, sekolah

Pendahuluan:

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan setiap manusia. Mulai dari seseorang lahir kedunia bahkan ketika masih dalam kandungan pun seseorang sudah memulai pendidikannya. Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasaakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Menurut Hardi Budiyana dalam bukunya Dasar-dasar pendidikan agama Kristen mendefinisikan pendidikan sebagai” usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain agar orang lain tersebut mencapai kedewasaan secara susila”.[1]

Untuk menghadapi tantangan zaman seseorang atau anak didik memerlukan pendidikan baik secara umum dan juga dalam segi kerohanian. Secara khusus dalam kerohanian sangat penting seorang anak didik mendapatkan pendidikan agama Kristen agar setiap anak didik tidak hanya memiliki kemampuan akademis tetapi juga dilengkapi dengan hidup yang takut akan Tuhan (kedewasaan rohani). Karena, tantangan zaman saat ini tidak hanya dalam hal pengetahuan tetapi juga dalam hal kesusilaan, sopan santun dan tentunya dalam hal keimanan.

Pendidikan agama Kristen sederhannya ialah pendidikan iman atau ke-Tuhanan. Dalam buku “sayang anak…sayang anak” Ronal G. Sirait menjelaskan bahwa pendidikan iman merupakan suatu dasar atau fondasi yang kokoh bagi seluruh pendidikan karena melalui pendidikan iman kecerdasan spiritual seseorang akan terbentuk, oleh karena itu melalui komitmen iman yang tertanan dalam diri setiap orang atau peserta didik memungkinkan terjadinya pengembangan potensi dalam diri seorang anak didik. Ronal G.S juga mendefinisikan keimanan sebagai keyakinan akan keberadaan Tuhan[2]. sejalan dengan hal tersebut Amsal 1:7 mengatakan bahwa “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan…”.

Lois E. Lebar menekankan bahwa kebutuhan akan hal-hal yang rohani pada saat ini lebih besar dari waktu-waktu sebelumnya. Hal ini dilatarbelakangi oleh tiga perempat dari belahan dunia saat ini bukan orang Kristen atau Kristiani. Sementara itu sebagai orang Kristiani secara khusus pendidik Kristen dimanapun berada memiliki perintah atau Amanat Agung yang terdapat dalam Matius 28:18. Daniel L. Marsh menambahkan bahwa, pendidikan seharusnya dapat membuat seseorang bergairah, penuh semangat dan bersukacita dalam menjalani hidup ini[3]. maka, sebagai pendidik Kristen dapatkah melakukan hal demikian baik menjalankan perintah amanat agung dan membuat seseorang bergairah, bersemangan serta bersukacita dalam menjalani kehidupannya.

Saat ini sekolah merupakan salah satu tempat atau lembaga resmi untuk menyampaikan atau membimbing seseorang untuk dapat mengenal Tuhan serta memiliki keteguhan iman. Melalui sekolah seorang pendidik Kristen mendapatkan wadah untuk mengajarkan pendidikan Kristen kepada setiap peserta didik yang ada. Jadi, pendidikan Kristen tidak hanya terbatas dalam keluarga dan gereja saja.

Berdasarkan topik ini peneliti akan menguraikan beberapa hal yang berkaitan dengan pendidikan agama Kristen berdasarkan pengajaran di sekolah, mulai dari tujuan, materi yang disampaikan, metode, proses pembelajaran hingga evalusainya.

 

Metode

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan jurnal ini ialah metode penelitian studi pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif yakni penulis melakukan pengumpulan data melalui sumber-sumber pustaka yang terkait dengan isi dari jurnal ini lalu menguraikannya secara sisitematis dengan kerangka uraian yang disusun sebagai berikut. Uraian diawali dengan pengantar dari Pendidikan Agama Kristen berdasarkan pengajaran di sekolah, kemudian dilanjutkan dengan apa yang menjadi tujuannya, materinya, metodenya, proses pembelajarannya, serta apa yang menjadi evaluasinya.

Hasil dan pembahasan

Pengantar Pendidikan Agama Kristen

Pendidikan Agama Kristen menurut E.G Homrighausen, berpangkal dari persekutuan umat Tuhan.[4] E.G Homrighausen berpendapat bahwa Pendidikan Agama Kristen merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh gereja untuk mendidik setiap anak didiknya dalam rangka pewarisan iman Kristen dengan segala kebenarannya sesuai kebenaran Firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab, serta melatih setiap anak didik untuk hidup harmonis sesuai dengan iman Kristiani. Sehingga pada akhirnya setiap anak didik dapat menjadi anggota gereja yang dewasa yang sadar serta menyakini imannya dan mengaplikasikannya dalam kehidupannya sehari-hari[5].

Definisi lainnya dari Pendidikan Agama Kristen ialah menurut Warner C. Graedorf yang berpendapat bahwa PAK merupakan proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab, berpusat pada Kristus dan bergantung pada Roh Kudus, yang membimbing setiap pribadi pada semua tingkat pertumbuhan melalui pengajaran masa kini kearah pengenalan dan pengalaman rencana dan kehendak Allah melalui Kristus dalam setiap aspek kehidupan, dan melengkapi mereka bagi pelayanan yang efektif, yang berpusat pada Kristus sang Guru Agung dan perintah yang mendewasakan para murid[6].

Pada dasarnya Pendidikan agama kristen ialah suatu disiplin ilmu yang didasari pada Alkitab, sehingga Pendidikan Agama Kristen merupakan proses pengajaran dan pembelajaran berdasarkan Alkitab, berpusatkan pada kristus dan bergantung pada kuasa Roh Kudus.[7] Sehingga arah pembelajaran yang diberikan merupakan pembangunan pribadi menuju kedewasaan. Maka Pendidikan Agama Kristen membimbing setiap pribadi dalam semua tingkat mengalami pertumbuhan iman melalui penyampaian dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, Pendidikan Agama Kristen harus berdasarkan Alkitab sebagai firman Allah dan menjadikan kristus sebagai pusat beritanya.

Jadi, dapat disimpulkan Pendidikan agama Kristen sebagi proses pengajaran dan pembelajaran yang beradasarkan pada Alkitab, yang berpusat pada Kristus, serta bimbingan dari pada Roh Kudus yang membimbing setiap pribadi, melalui pengajaran, kearah pengenalan dan pengalaman akan Tuhan atau perjumpaan pribadi dengan Tuhan. Rasul Paulus mengidentifikasi pendidikan sebagai proses pendewasaan atau peneguhan iman. Dimana setelah menerima kristus  mereka harus berakar dalam kristus, dibangun diatas kristus supaya iman semakin teguh.

Pendidikan Agama Kristen merupakan bagian dari teologi. Seorang teolog gereja katholik yaitu Thomas Aguinas, pernah memproklamirkan bahwa teologi adalah ratu dari seluruh ilmu pengetahuan.[8] Istilah teologi berasal dari dua kata Yunani, yaitu “theos” dan “logos”. Theos artinya Tuhan, logos berarti kata, wejangan, atau ajaran. Dengan demikian teologi secara sempit dapat didefenisikan sebagai ajaran tentang Tuhan.[9] Dalam arti yang luas atau lebih umum didefenisikan sebagai ilmu tentang Tuhan dan hubungannya dengan alam semesta. Selanjutnya, Ichwei G. Indra menerangkan dalam bukunya bahwa kebenaran teologi adalah kebenaran yang diterima dalam iman berdasarkan wahyu Allah.[10]

Dalam dunia pendidikan, menurut taxonomi Bloom, pendidikan harus mencapai sasaran aspek-aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap dan nilai) dan psikomotor (keterampilan). Maka PAK juga harus dapat memenuhi ketiga hal ini. Namun, Pendidikan Kristen bukan saja memberi pengajaran pengetahuan dan keterampilan, Pendidikan Kristen juga memberi pengajaran dan kehidupan pada nilai-nilai kekristenan, nilai-nilai moral yang berdasar pada Firman Allah. Karena, Pendidikan Kristen merupakan pendidikan yang menekankan pada seluruh aspek kehidupan kekristenan, yang memberikan pembentukan dan penanaman nilai-nilai kekristenan atau nilai-nilai budi pekerti yang berdasar pada Alkitab.

Dalam proses pendidikan, sekolah merupakan salah satu wadah untuk membimbing serta mendidik kearah pengenalan yang benar akan Tuhan, serta membentuk sikap setiap peserta didik sehingga tercermin dalam kehidupannya.

Jadi, dalam konteks pendidikan tentunya harus ada pembelajaran atau pertambahan ilmu pengetahuan. Maka, dalam pendidikan Kristen tidak hanya dalam iman tetapi pengetahuan Alkitabiah khususnya harus juga bertambah dan disertai dengan perubahan sikap yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari dan sekolah merupakan salah satu sarana atau wadah untuk memberikan pengajaran atau pendidikan tersebut.

Tujuan PAK di sekolah

Berdasarkan uraian sebelumnya maka yang menjadi tujuan pendidikan agama Kristen disekolah ialah pertama, menumbuhkan Pemahaman peserta didik tentang dasar iman Kristen. Sekolah sebagai wadah anak-anak dalam menimbah ilmu dapat juga digunakan sebagai salah satu tempat untuk mengajar anak-anak pendidikan agama Kristen. Anak-anak sebagai generasi penerus, maka perlu ditanamkan fondasi-fondasi iman supaya kedepan mereka sudah kuat imannya dalam menghadapi berbagai perkembangan. Sebab, dengan perkembangan sekarang ini anak-anak semakin ditantang iman dan pengetahuannya. Ilmu pengetahuan dan teknologi  yang semakin canggih bisa membuat anak-anak terpengaruh untuk mengikuti konten-konten yang tidak menambahkan ilmu dan iman yang baik bagi mereka.  Maka kesediaan para guru untuk mendidik anak, sangat mendasar, dimana guru harus berperan aktif dalam menumbuhkan pemahaman peserta didik tentang dasar iman Kristen.  Tuhan Yesus sendiri telah mendapatkan pengajaran iman dari para guru Yahudi, bahkan pernah berdebat pada umur 12 tahun di Yerusalem.  Artinya bahwa, pemahaman yang didapatkan sangat berguna dalam menghadapi setiap tantangan.

Kedua, Pertumbuhan iman peserta didik. Pertumbuhan iman seseorang tentunya adalah peran dari Roh kudus, guru hanyalah alat atau perpanjangan tangan Tuhan yang menolong agar anak-anak memiliki pemahaman tentang dasar iman Kristen yang pada akhirnya mengarahkan mereka pada pertumbuhan iman. Sebagaimana Tuhan Yesus sudah pernah menegur murid-murid-Nya, “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah” (Markus 10:14); jadi, pertumbuhan iman tidaklah harus menunggu seseorang bertumbuh jadi dewasa, Tuhan bahkan mendidik seseorang dari masa kecilnya untuk mengenal Dia dan mengalami pertumbuhan iman. (Justru setelah dewasa terkadang seseorang sulit untuk dilayani). Maka seharusnya pengajaran agama Kristen itu harus sampai mengubah dan membentuk sikap seorang anak didik. Para pendidik bertanggungjawab kepada Allah atas penggunaan karunia yang mereka miliki kepada Tuhan dan kepada peserta didik dalam membagikan hasil kajian mereka. sebab pendidikan itu mencakup proses pelatihan, pengajaran, dan pemeliharaan yang memampukan seseorang untuk bertumbuh dewasa dalam iman. 

Ketiga, Pengetahuan Alkitab. Seperti yang telah kita ketahui bahwa teologi sederhananya berbicara atau belajar tentang Allah, Alkitab, penciptaan dan sebagainya. sedangkan pendidikan adalah usaha sadar untuk mendorong siswa mengalami peristiwa belajar didalam hidupnya. Belajar merupakan suatu proses dalam kehidupan seseorang yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa serta dari yang tidak baik menjadi baik. Maka, tentunya yang menjadi tujuan Pendidikan Kristen disekolah ialah menambah wawasan atau pengetahuan setiap peserta didik.  Agar mereka pun selain kerohaniannya terbina tetapi mereka juga memiliki pengetahuan yang benar akan apa yang mereka pelajari dalam hal ini kaitannya dengan Teologi atau Alkitab.

Maka, dari ketiga hal ini dapat disimpulkan Pendidikan agama Kristen disekolah merupakan salah satu bentuk mendidik anak agar semakin mempertahankan imannya dilingkungan dimana dia berada. Sebab pendidikan Kristen tidak hanya berhubungan dengan pengetahuan, tetapi juga lebih kepada membina, mengasuh, yang diselenggarakan baik disekolah maupun diluar jam sekolah.  Pendidikan Kristen bukan hanya membuat anak-anak menjadi Kristen tetapi lebih kepada pendewasaan iman mereka. Dengan memperlengkapi anak-anak maka saat itu juga mereka akan menjadi ahli waris kerajaan Allah. Pendidikan Kristen menjadikan peserta didik tidak hanya memiliki ketangguhan dalam iman tetapi juga pengetahuan yang luas serta benar tentang apa yang mereka pelajari yaitu Alkitab atau firman Tuhan.

Materi PAK di Sekolah

Henry C. Thiessien mendefenisikan teologi sebagai ilmu tentang Tuhan dan hubungan-hubungan-Nya dengan alam semesta, demikian juga Millard J. Erikson mendefenisikan teologi sebagai bidang study yang berusaha menyampaikan suatu pernyataan yang berhubungan secara logis tentang doktrin-doktrin iman Kristen yang terutama berdasarkan Alkitab. Jadi, Pendidikan agama kristen ialah suatu disiplin ilmu yang didasari pada Alkitab, sehingga Pendidikan Agama Kristen merupakan proses pengajaran dan pembelajaran berdasarkan Alkitab, berpusatkan pada kristus dan bergantung pada kuasa Roh Kudus. Maka, yang menjadi materi pengajaran disekolah tentunya harus berdasarkan Alkitab sebagai firman Allah dan menjadikan kristus sebagai pusat beritanya. (dalam konteks ini pusat pengajarannya). Oleh karena itu, yang menjadi materinya ialah:

Pertama, Dasar iman Kristen yang terdiri dari Sola scriptura (hanya oleh kitab suci/ Alkitab). Dalam Kejadian 1: 1 pada mulanya adalah Allah  menciptakan langit dan bumi, artinya Allah sendiri menopang seluruh ciptaan-Nya untuk mengenal Allah. Allah menyatakan diri-Nya dengan dua cara, yakni: penyataan umum meliputi semua ciptaanya, dan penyataan khusus melalui Yesus  Kristus dan Alkitab. Alkitab sumber utama akan pribadi Allah. Karena Allah memberikan kesaksian tentang apa yang dilakukan Allah dan cara-cara yang dipergunakan Allah untuk menyatakan diri-Nya kepada umat-Nya.[11] Dunia ini memerlukan kebenaran yang sejati, yang menyejukan, menghibur, mengarahkan, serta mengingatkan dunia secara umum, secara khusus dunia pendidikan. Alkitab adalah firman Allah yang di Ilhamkan untuk setiap orang yang berguna bagi hidup orang percaya. dilandaskan dalam tulisan Paulus 2 Timotius 3:15-16 “untuk mengajar, menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran”.

Allah menginspirasikan dan memampukan para penulis Alkitab untuk menulis semua perkataan dibawa pengawasan Allah sendiri melalui pekerjaan Roh kudus. Karena itu, apa yang dituliskan bukanlah semata-mata tulisan mereka sendiri tetapi firman Allah yang sejati.  Karena dalam penulisannya Roh kudus mengkomunikasikan kepada para penulis  firman Allah dengan sempurna dan koheren. Jadi, Allah sendiri yang memimpin manusia itu pada maksud dan kehendak-Nya. Sehingga manusia tidak perlu lagi mencari-cari cara lain untuk berkenan kepada Allah, cukup membaca dan taat untuk melakukan firman-Nya.

Sola fide (Keselamatan hanya didapatkan dari iman kita kepada Yesus). Penulis Ibrani menyebut Kristus objek dari iman yang menyelamatkan serta tidak ada keselamatan kecuali iman, Ibrani  10: 38a “tetapi orang-Ku yang dibenarkan akan hidup oleh iman,..”, penulis Ibrani menyebutkan dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, Ibrani 11: 1 “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”. Iman yang benar dan menyelamatkan adalah suatu iman yang memiliki keudukan dalam hati dan berakar pada hidup yang telah mengalami kelahiran kembali. Sebab iman bukan merupakan tindakan manusia, akan tetapi potensi yang diberikan oleh Allah dalam hati orang berdosa.[12]

Oleh sebab itu, Iman itu ialah iman yang benar, yang menyelamatkan yakni suatu keyakinan yang pasti, yang ditanamkan dalam hati manusia oleh Roh Kudus, kepada kebenaran Injil dan suatu kepercayaan yang sesungguhnya pada janji-janji Tuhan. Oleh karena itu, Paulus mengatakan “kita dibenarkan hanya oleh iman dan bukan oleh perbuatan-perbuatan berdasarkan hukum taurat, Roma. 3:28 “Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah). Maka manusia menjadi benar artinya tanpa salah dihadapan Tuhan, bukan karena ia memang tanpa salah tetapi karena Allah telah memperdamaikan dunia dengan diri-Nya dalam Kristus Yesus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran-pelanggaran manusia yang percaya kepada-Nya.

Jadi dasar pembenaran itu ialah kematian Kristus, dan sarana yang olehnya pembenaran menjadi efektif ialah iman.[13] Orang benar akan hidup dari iman kepada iman. Hanya bila seseorang sudah mengalami anugerah Allah yang membenarkan dirinya, seseorang tersebut dimungkinkan hidup bagi Allah, bebas bagi Dia. Bahkan, iman dan semua perbuatan baiknya pun adalah akibat dari bekerjanya anugerah Allah itu dalam dirinya.

Sola gratia (Keselamatan adalah anugerah dari Tuhan). Aspek anugerah mengajarkan bahwa tidak tergantung pada syarat tertentu, harus dipahami sebagai pemberian dari Allah, yang ditunjukan kepada orang berdosa, yang memberikannya dengan cara menyingkirkan semua jasa dari pihak orang berdosa.[14] Hal ini didapatkan melalui pemberian Allah dengan cuma-cuma.

Diselamatkan oleh anugerah adalah suatu konsep teologi Kristen yang menyatakan bahwa keselamatan pemberian Allah semata. Artinya keselamatan manusia tidak ditentukan oleh perbuatan atau usaha manusia, melainkan keselamatan diterima melalui iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat. Paulus menegaskan dalam Efesus 2:8-9 “sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu; tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanm: jangan ada orang yang memegahkan diri.”[15] Jadi, iman bukanlah upah dari perbuatan baik melainkan karunia dari Allah. oleh sebab itu, manusia harus mengerjakan keselamatannya itu di dalam kehidupannya melalui perbuatan-perbuatannya. Karena perbuatan sebagai tanda apakah iman yang kita miliki benar-benar hidup sebab perbuatan itulah bukti yang dilihat dalam kehidupan.

Jadi, hal pertama yang menjadi bagian atau isi dari materi pembelajaran pendidikan agama Kristen disekolah ialah yang berkaitan dengan dasar-dasar iman Kristen yaitu sola scriptura, sola fide dansolagratia.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             

Materi yang kedua ialah yang berisikan nilai-nilai kekristenan. Yakobus 2:17 mengatakan bahwa “iman tanpa perbuatan adalah mati” maka iman didalam Kristus seharusnya merupakan iman yang hidup yang diwujudkan dalam sikap dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa nilai-nilai kekristenan yang harus ditanamkan dalam diri setiap peserta didik ialah,

Kebenaran

Dalam Matius 5:37 dikatkan “ Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.” Dari ayat ini jelas bahwa kebenaran merupakan standar yang tidak bisa ditawar yang diberikan Tuhan bagi setiap umat-Nya. Maka harus diajarkan kepada setiap orang atau anak didik.

Kesalehan

kesalehan berbicara tentang hubungan atau relasi antar seseorang dengan Tuhan dan kesederhanaan hidup. Di Alkitab salah satu tokoh Alkitab yang melakukannya ialah Ayub, dikatakan  dalam Ayub 29:4 “Seperti ketika aku mengalami masa remajaku, ketika Allah bergaul karib dengan aku di dalam kemahku” ayat ini menunjukan bahwa Ayub telah hidup dalam kesalehan, bergaul karib dengan Tuhan sejak ia berusia remaja.

Kekudusan

Dalam Matius 5:8 dijelaskan bahwa kekudusan menjadi syarat seseorang agar dapat melihat Allah, dan masuk menghadap hadirat-Nya. Kekudusan mencakup pikiran, perkataan dan perbuatan.

Kesetiaan

Wahyu 2:10b mengatakan bahwa hanya orang yang setia sampai mati yang akan memperoleh mahkota kehidupan. Jadi, kesetiaan merupan suatu sifat yang sangat diharapkan dimiliki oleh setiap umat Tuhan dan kesetian orang Kristen haruslah berdasarkan kesetian Allah sendiri yang senantiasa menyertai umat-Nya.

Keutamaan

Dalam Yakobus 1:17, menjelaskan bahwa semangat untuk memberikan yang terbaik bagi sesama merupakan suatu hal yang diilhami oleh Tuhan sendiri. karena, Tuhan telah memberikan teladan yang sempurnah dengan memberikan Anak-Nya yang tunggal bagi umat manusia.

Kasih

Matius 22:37-39 semua umat Tuhan atau orang Kristen diajarkan untuk menyatakan kasih yaitu kepada Tuhan dan sesama.[16]

 

Jadi, Setelah mendapatkan dasar-dasar iman yang benar, tentunya tidak hanya berhenti pada pengetahuan tetapi juga harus sampai dalam praktek kehidupannya. Sebagai Aplikasi dari pembelajaran yang didapatkan dalam pendidikan sekolah. Karena, Tuhan pun rindu setiap orang tidak hanya menjadi pendengar melainkan pelaku dari Firman. Maka dalam hal ini tidak hanya peserta didik tetapi pengajar-pun harus memberikan teladan untuk mengaplikasikan nilai-nilai kekeristenan tersebut.

Sadar atau pun tidak orang yang lebih dewasa dan dalam konteks pendidikan ialah seorang pengajar merupakan contoh bagi anak-anak atau peserta didik terutama ketika mereka masih kecil. ketika orang yang lebih dewasa memberikan pengaruh baik positif ataupun negatif maka hal tersebut meninggalkan kesan yang kuat dalam diri setiap anak. Karena, anak-anak yang lebih kecil lebih mudah “menangkap” daripada belajar tentang perilaku dan sikap baik. Maka mereka akan mengamati apa yang dilakukan oleh orang tua atau yang lebih dewasa lalu menirunya. Seorang pendidik Kristen, Larry Richards, memberikan beberapa usulan tentang bagaimana dapat memberi teladan yang baik, yaitu harus sering ada interaksi dalam jangka waktu lama dengan sang teladan, harus ada hubungan yang hangat dan penuh kasih dengan sang teladan, harus terbuka mengenai keadaan pribadi sang teladan, sang teladan harus bersedia diamati dalam berbagai kondisi dan situasi hidup, sang teladan harus menunjukan perilaku dan nilai secara konsisten dan jelas, harus ada kesesuaian antara perilaku sang teladan dan keyakinan (standar ideal) suatu komunitas, serta harus ada penjelasan tentang konsep gaya hidup sang teladan dengan perintah yang menyertai pengalaman bersama.[17]

Dari dua materi yang harus ada dalam pendidikan agama Kristen disekolah yaitu berkaitan dengan dasar-dasar iman Kristen dan nilai-nilai kekristenan. Maka, dalam penyusunan materi yang akan disampaikan, sekolah harus membuat kriteria dari setiap bahan tersebut, demi mencapai sebuah hasil yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik. Karena, Pendidikan Agama Kristen merupakan pembelajaran agama yang memperlihatkan dan mewujudkan identitas dan ciri khas Kristen dalam ajarannya.  Jadi, Landasan pengajaran Pendidikan Agama Kristen, meliputi: Biblika yang artinya memuat dalam pembuatan bahan pengajaran sebagai sumber utama pengajaran Pendidikan Agama Kristen yaitu Alkitab. Teologi, selanjutnya Pendidikan Agama Kristen harus berkorelasi antara Alkitab dan Teologi, supaya tidak terjadi kesalahan atau ketidak tepatan penyusun isi dan bahan pelajaran, Maka para pendidik Pendidikan Agama Kristen harus memahami dan menyelidiki Alkitab sesuai dengan prinsip Hermeneutik. Karena, pengajaran yang diberikan berdampak pada pertumbuhan iman peserta didik sebagai seorang Kristen[18] dan Praktek, mengaplikasikan/penerapan ilmu yang telah dipelajari.

Dalam buku Pendidikan Agama Kristen di perguruan tinggi yang disusun oleh Daniel Nuhamara beserta rekan-rekan lainnya, memberikan 9 (Sembilan) substansi kajian matakuliah atau materi yang akan diajarkan dalam pengembangan kepribadian peserta didik Pendidikan agama Kristen yang dapat pula diterapkan dalam pendidikan agama Kristen berdasarkan pengajaran di sekolah. 9 substansi yang dimaksud ialah,

Tuhan

Subkajian yang membahas mengenai konsepsi Tuhan menurut iman Kristen, Tuhan yang dikenal dalam hidup keseharian, dalam kerangka pemahaman tentang Tuhan juga dibahas mengenai apa itu agama dan apa yang menjadi perannya bagi manusia. Khususnya mengenai hakikat kekristenan, gereja dan ciri khas kekristenan berupa dogma atau ajaran Kristen. Maka melalui subkajian ini mahasiswa atau peserta didik diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai Tuhan menurut iman Kristen, memahami hakikat gereja serta menghayati kekristenan beserta ajaran pokok yang menjadi landasan iman dan percayanya.

Manusia

Subkajian mengenai konsepsi manusia menurut kekristenan, yaitu manusia sebagai mahkota ciptaan yang diperlengkapi dengan harkat dan martabat. Manusia sebagai makhluk multidimensional.

Moral

Dengan subkajian pilihan dan pengambilan keputusan moral. Peserta didik Kristen diharapkan mampu memiliki kemampuan untuk memfilter berbagai tawaran nilai-nilai kehidupan dengan menggunakan nilai dan moral Kristen sebagai tolak ukur.

Iptek dan seni

Subkajian mengenai hubungan iman dan ilmu pengetahuan, serta membahas teori evolusi yang diperhadapkan dengan iman Kristen. Aspek ini dianggap penting karena ada banyak pendapat menyangkut topik iman, IPTEK, dan seni yang lebih sering mempunyai prespektif negatif atau berkonotasi negatif terhadap IPTEK dan seni seolah-olah ajaran Alkitab menolak teknologi dan rasionalisasi. Padahal pada kenyataannya sebaliknya justru Alkitab memberi ruang kepada pengembangan IPTEK dan seni yang berguna serta dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan umat manusia. Maka melalui kajian ini setiap peserta didik  diharapkan mampu memahami hubungan timbal baik antara iman Kristiani dan IPTEK serta seni dalam perspektif historis, yakni kecenderungan untuk saling mendominasi. Selanjutnya diharapkan setiap mahasiswa atau peserta didik mampu mengidentifikasikan hubungan bermakna antara iman dengan IPTEK, teknologi, seni, khususnya mengenai upaya pengembangan serta pemanfaatannya demi kesejahteraan manusia dan kelestarian lingkungan.

Kerukunan

Suatu kajian mengenai pluralisme di Indonesia, dialog dan kerjasama antar umat beragama di Indonesia. Kajian ini bertujuan untuk menjadikan kepedulian dan keprihatinan terhadap masalah-masalah kemanusian sebagai pintu masuk untuk melakukan dialog dan kerjasama antar agama-agama. Semua penganut agama di Indonesia diharapkan dapat menumbuhkan toleransi dan kerjasama dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa yang kini sedang terancam disintegrasi. Bagi mahasiswa Kristen diharapkan memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan perdamaian melalui dialog dan kerja sama antarumat beragama.

Masyarakat

Subkajian ini berfokus pada tanggung jawab orang Kristen pada pemberdayaan masyarakat. Iman yang diaplikasikan dalam tindakan serta dalam berbagai bentuk partisipasi nyata mahasiswa dalam rangka menjalankan tanggung jawab panggilannya sekaligus sebagai warga bangsa.

Budaya

Subkajian diletakan pada kenyataan adanya budaya “narimo” yang secara fatalistik menganggap segala sesuatu dalam hidup ini sebagai takdir, termasuk takdir mengenai kaya dan miskin.  Maka mahasiswa sebagai hati nurani rakyat seharusnya turut aktif dalam merekonstruksi budaya narimo mejadi budaya kerja keras untuk kesejahteraan hidupnya.

Politik

Subkajian makna dan partisipasi dalam kehidupan politik, membantu mahasiswa memahami tanggung jawabnya dibidang politik serta bagaimana menggunakan haknya secara baik, benar dan bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya.

 

 

 

 

Hukum

Subkajian tentang bagaimana Alkitab berbicara mengenai hukum dan keadilan. Gereja dan Lembaga agama sebagai kontrol terhadap kebenaran dan keadilan. Termasuk peran mahasiswa dalam memelihara dan mengembangkan hukum dan keadilan di Indonesia.[19]

 

METODE:

Pendidikan Agama Kristen menutun setiap peserta didik mengalami perjumpaan dan persekutuan iman yang hidup bersama Tuhan. maka, yang menjadi ciri utama kegiatan pembelajaran adalah adanya interaksi. Interaksi yang terjadi antara siswa dengan lingkungan belajarnya, baik dengan guru, teman-temannya, tutor, media pembelajaran, dan sumber-sumber belajar lainnya. Ciri lain dari pembelajaran adalah merupakan suatu sistem, yang di dalamnya terdapat komponen-komponen sebagai berikut: tujuan, materi / bahan ajar, metode pengajaran, media, evaluasi, siswa dan guru. Sehingga dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen yang harus dipersiapakan ialah, materi, alat peraga yang mendukung materi supaya peserta didik cepat menangkap materi, seorang guru harus memiliki kreatifitas didalam kelas, cara pemberian tugas, serta bagaiman sikap seorang pendidik menanggapi para peserta didik: lewat tanya jawab, kehidupan yang bersosial. Dalam artian dalam proses pembelajaran guru Pendidikan Agama Kristen jangan sampai membuat peserta didik menjadi kaku, fakum.

Secara sederhana metode yang dapat digunakan dalam proses pendidikan agama Kristen berdasarkan pengajaran di sekolah, antara lain: jika melihat dalam Alkitab Matius 28:18-20, maka metode yang dapat dipakai ialah pemuridan. Pemuridan artinya sebuah proses pengajaran/pelayanan yang dilakukan secara konsisten, yang membawa orang-orang bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus, Ceramah (komunikasi 1 arah, yaitu pengajar pada peserta didik), Interaksi dalam kelas (adanya komunikasi berupa diskusi,tanya jawab, kuis-kuis, dan sebagainya), melibatkan peserta didik dalam proses belajar, Kegiatan Rohani (ibadah kelas, bakti sosial,  pendalaman Alkitab), Pemberian tugas presentasi/pekerjaan Rumah (PR) untuk memperdalam materi, Ujian (melihat sejauh mana materi tersampaikan kepada peserta didik), Dengan kreatifitas (alat peraga, dsb) pengajar membuat atau menumbuhkan minat peserta didik untuk melakukan bahkan menyenangi setiap materi yang sudah diajarkan dan metode terakhir yang dapat juga digunakan ialah memberikan ilustrasi dari pengalaman rohani dalam pembahasan materi.

Proses pembelajaran:

Dalam proses pembelajaran tentunya harus ada persiapan baik dari sisi pengajar maupun peserta didik. Bagi pengajar tentunya sebelum masuk dalam pertemuan dalam kelas pengajar terlebih dahulu dengan pimpinan Roh Kudus mempersiapkan materi yang akan disampaikan/diajarkan. Tidak jauh berbeda dengan seorang pengajar, setiap peserta didik seharusnya juga mempersiapkan diri terlebih dahulu meminta pimpinan Roh Kudus membuka hati dan pikiran agar dapat memahami isi dari pengajaran yang diberikan. Setelah itu dalam proses pembelajaran dalam kelas bisa dimulai dengan berdoa, bernyanyi/renungan singkat. Setelah itu bisa diawali dengan kuis-kuis atau diskusi-diskusi, barulah pengajar menyampaikan materi, setelah selesai dapat memberikan waktu untuk tanya jawab, kemudian bisa juga dengan memberikan tugas. Ada pula proses pembelajaran di luar jam kelas bisa dilakukan dengan mengadakan ibadah kelas bersama, dimana petugasnya dari peserta didik dan pembicaranya bisa pengajar sendiri atau mengundang seorang pelayan Tuhan. selanjutnya dapat melakukan kegiatan rohani lainnya bisa berupa kegiatan sosial.

Evaluasi:

Evaluasi pada dasarnya merupakan salah satu cara atau metode yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan informasi tentang kemampuan dan kompetensi dari para siswa. Karena melalui evaluasilah guru akan melihat apakah ia berhasil dalam proses belajarnya, dan dari evaluasi juga guru akan mengetahui apakah pelajaran yang diajarkan dapat dilanjutkan dengan bahan yang baru atau perlu mengulangi kembali. Evaluasi hasil pembelajaran dapat dilakukan dengan cara antara lain menggunakan tes untuk melakukan pengukuran hasil belajar sebagai prestasi belajar, dalam hal ini adalah penguasaan kompetensi oleh setiap peserta didik. Evaluasi merupakan hasil akhir dari semua proses pembelajaran untuk menilai peserta didik sudah sejauh mana memahami materi yang sudah disampaikan. Evalusai berpusat pada menganalisis, menilai, serta memperhatikan ketercapaian tujuan pembelajaran semula.

Hal ini dapat digunakan oleh guru baik sebagai umpan balik maupun keputusan yang sangat diperlukan dalam menentukan strategi belajar mengajar. Untuk maksud tersebut, guru perlu mengadakan penilaian, baik terhadap proses maupun terhadap hasil belajar. Untuk menguasai kompetensi pendidikan, maka guru-pun harus menguasai ilmu pendidikan, baik secara teoritis maupun praktis, yang salah satunya adalah evaluasi belajar.[20]

Selain untuk melihat dari segi akademis evaluasi juga dapat dilihat dari sisi lainnya yaitu pencapaian dalam diri dari segi sikap atau nilai dan keterampilannya. Bagi seorang pendidik yang adalah manusia biasa, sama seperti yang lainya. Oleh karena itu, sebagai pendidik harus benar-benar menyiapkan diri tidak hanya sebatas akademis melainkan juga kerohaniannya. Karena, seorang pendidik tidak hanya berperan sebagai pengajar tetapi juga harus memberikan teladan meskipun pengajar juga bukan seseorang yang sempurna. Bagi peserta didik, Seharusnya setelah menerima pendidikan Kristen setiap peserta didik memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan, perubahan karakter dan menjadi berkat ditengah lingkungan atau masyarakat. Namun, pada kenyataannya tidak semua peserta didik mengalami perubahan.

 

Maka dari hasil evaluasi ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Seorang pendidik atau pengajar juga berawal dari peserta didik dimana Tuhanlah sebagai pendidik yang sempurnah. Maka, sebelum memberikan pengajaran seorang pendidik harus terlebih dahulu belajar dari guru agung.  Seperti benih yang ditaburkan ditempat yang berbeda-beda demikianlah pengajaran seseorang akan jatuh di tempat yang berbeda-beda. ada yang bertumbuh, setengah bertumbuh atau sama sekali tidak bertumbuh. Oleh, karena itu dibalik setiap usaha yang dilakukan oleh seorang pengajar hanya Roh Kuduslah yang memberikan perubahan dalam diri seseorang. Maka, seorang pengajar tidak bisa mengandalkan kekuatan sendiri demikian pula peserta didik. Semuanya harus mengandalkan Tuhan.

KESIMPULAN:

Berdasarkan uraian-uraian yang telah disusun dalam jurnal ini maka dapat disimpulkan bahwa teologi menjadi evaluasi dalam pendidikan Kristen, untuk mengetahui apakah pendidikan Kristen sudah sesuai dengan Nila-nilai yang tertulis dalam Alkitab. Oleh sebab itu, teologi harus menjadi dasar filosofis pendidikan Kristen, teologi sebagai konten dalam pendidikan Kristen. Oleh sebab itu para pendidik Kristen harus mengetahui, memahami, mengerti dasar-dasar apa yang menjadi landasan ketika membangun, melakukan serta memperktekkan proses pendidikan Kristen.

 

REFERENSI:

Budiyana, Hardi. Dasar-dasar pendidikan agama Kristen. Surakarta: STT Berita Hidup, 2017.

 

Sirait, Ronal G. Sayang anak…sayang anak. Yogyakarta: Kanisius, 2020.

 

Lebar, Lois E. Education that is Christian. Malang: Gandum Mas, 2006.

 

Homrighausen, E.G. Pendidikan agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1985.

 

Kristanto, Paulus Lilik. Prinsip dan praktek PAK penuntun bagi mahasiswa Teologi dan PAK, Pelayan Gereja, Guru Agama dan keluarga Kristen. Yogyakarta: Andi Offset.

 

Thiessen, Henry C. Teologi sistematika, Malang: Gandum Mas, 2010.

 

Indra, Ichwei G. Teologi sistematika. Bandung: Yayasan baptis Indonesia, 2010.

 

Iris, Cully. Dinamika pendidikan Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.

 

Berkhof, Louis. Teologi sistematika, Doktrin keselamatan. Jakarta: Momentum, 2013.

 

Ladd, George Eldon. Teologi Perjanjian baru II. Bandung: Yayasan KH, 1999.

 

Abineno, JL. Tafsiran Alkitab: Surat Efesus. Jakarta: BPK, Gunung Mulia, 1997.

 

Solomon, Robert M. Membangun Generasi Mendatang. Jakarta: Duta Harapan dunia, 2019.

Ediin, R. Hakikat pendidikan Kristen. Jakarta: BPK gunung Mulia, 2015.

 

Nuhamara, Daniel dkk. Pendidikan agama Kristen. Jakarta: Bina Media Informasi, 2005.

 Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016.

 

 

 

---oooOOOooo---

 



[1] Hardi Budiyana, Dasar-dasar pendidikan agama Kristen (Surakarta, STT Berita Hidup, 2017), 3

[2] Ronal G. Sirait, Sayang anak…sayang anak (Yogyakarta, Kanisius,2020), 77-78.

[3] Lois E. Lebar, Education that is Christian  (Malang, Gandum Mas,2006), 17-19

[4] E.G. Homrighausen, Pendidikan agama Kristen (Jakarta, BPK Gunung Mulia, 1985), 12

[5] Hadi Budiyana, Dasar-dasar pendidikan agama Kristen, (Surakarta: STT Berita Hidup Press, 2018), 8

[6] Paulus Lilik Kristanto, Prinsip dan praktek PAK penuntun bagi mahasiswa Teologi dan PAK, Pelayan Gereja, Guru Agama dan keluarga Kristen (Yogyakarta: Andi Offset), 4

[7] Hadi Budiyana, Dasar-dasar pendidikan agama Kristen, (Surakarta: STT Berita Hidup Press, 2018), 8

[8] Henry C. Thiessen, Teologi sistematika, (Malang: Gandum Mas, 2010), 1

[9]Ibid…,8

[10] Ichwei G. Indra. Teologi sistematika, (Bandung: Yayasan baptis Indonesia, 2010), 11

[11]Cully Iris, Dinamika pendidikan Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), 98

[12] Louis Berkhof, Teologi sistematika, Doktrin keselamatan,.., 200

[13]George Eldon Ladd, Teologi Perjanjian baru II, (Bandung: Yayasan KH, 1999), 201

[14] Louis Berkhof, Teologi sistematika, Doktrin Allah, (Jakarta: Momentum, 2013), 35-36

[15]JL. Abineno, Tafsiran Alkitab: Surat Efesus, (Jakarta: BPK, Gunung Mulia, 1997), 57-58

[16] Ronal G. Sirait, Sayang anak…sayang anak (Kanisius, Yogyakarta, 2020), 106-108.

[17] Robert M. Solomon, Membangun Generasi Mendatang (Jakrta: Duta Harapan dunia, 2019), 33-42

[18] R. Ediin, Hakikat pendidikan Kristen, (Jakarta: BPK gunung Mulia, 2015), 55-57

[19] Daniel Nuhamara,dkk Pendidikan agama Kristen  (Jakarta: Bina Media Informasi, 2005), 21-23

[20] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016), 4

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Pelayanan Praktek 1 Tahun di GKII (Gereja Kristen Injili Indonesia) Jemaat Curup

kumpulan renungan warta jemaat GKII PLG Oktober 2017

Kumpulan Renungan Semester X Part 4 (STTIP)