Kumpulan Renungan Semester VI Part 6 (STTIP)
ALLAH KU TAKKAN MEMBIARKANKU
Daniel 6:23
Sebuah pujian yang
dicipatakan berdasarkan Mazmur Daud mengatakan “S’perti Bapa sayang anakNya
demikianlah Engkau mengasihiKu”. Seorang ayah tidak akan membiarkan anaknya
jatuh, tersesat bahkan tersakiti. Apalagi jika anaknya harus dihukum bukan
karena kesalahan yang diperbuatnya, pasti sang ayah akan berdiri dibarisan
depan untuk membela anaknya bahkan ia rela mati demi anak yang dikasihinya.
Seperti seorang
mahasiswa UI yang meninggal dicurigai oleh karena bunuh diri. Namun, sang ayah
bersikeras untuk membuktikan bahwa anaknya tersebut tidak meninggal karena
bunuh diri, sang ayah ia menemukan keganjilan dari kematian anaknya ini dan
dibeberapa bukti. Sang ayah ini selalu berusaha membuktikan hal tersebut dan
disetiap wawancara TV ia selalu membela anaknya ia berusaha membersihkan nama
baik anaknya meskipun anaknya tersebut telah meninggal. Dari kisah ini dapat
dilihat perjuangan seorang ayah untuk membela anaknya.
Demikianlah
dalam nats ini bagaimana Daniel dan rekan-rekannya dituduh melakukan tindakan
yang sesungguhnya benar. Namun, karena beberapa oknum orang yang tidak menyukai
mereka, mereka pun berusaha dijatuhkan hingga akhirnya hukuman untuk
dilemparkan ke dalam gua singa pun tidak dapat dihindari.
Tetapi disinilah
Allah berperan, Allah yang adalah Tuhan dan Bapa mereka menunjukan kuasanya
untuk membela anak-anakNya, membela umat yang dikasihiNya, membela orang-orang
yang dipanggilNya, dan membela orang-orang yang telah dipercayaiNya. Dimana,
Tuhan menunjukan kuasaNya dengan mengatupkan mulut singa yang lapar.
Seekor singa
memiliki naluri untuk membunuh sangat besar apalagi ketika ia lapar maka ia
tidak akan memperdulikan apapun asalkan ia dapat memperoleh makanan. Di alam
liar singa mampu mengejar buruannya hingga tertangkap meskipun ia harus
melewati perjalanan panjang. Tetapi dalam nats ini dapat dilihat bagaiman kuasa
yang Tuhan tunjukan kepada Daniel dan rekan-rekannya. Bahwa singa yang laparpun
dapat berpuasa dan sedikitpun tidak menyentuh atau melukai mereka.
Disini Tuhan
menunjukan bahwa sekali-kali Ia tidak akan pernah membiarkan anak-anakNya
terluka. Dan benar dibalik kuasa Tuhan dan melalui peristiwa ini membawa
pertobatan bagi raja dan bagi seluruh negri. Sehingga orang yang berusaha
menjatuhkan Daniel justru mereka yang dimakan oleh singa-singa yang lapar
tersebut.
Aplikasinya
ialah mungkin pada saat ini ada orang percaya yang sedang diperhadapkan dengan
masalah yang sebetulnya bukan kesalahannya. Tetapi ada oknum-oknum tertentu
yang berusaha menajatuhkannya. Maka melalui ayat ini ingin menguatkan setiap
umat Tuhan untuk meyakini kuasa Tuhan dan melihat bagaimana Tuhan berkarya
ditengah-tengah kesulitan umat-Nya. Amin, Tuhan Yesus memberkati (Stella
Mulalinda).
Komentar
Posting Komentar