Kumpulan Renungan Semester X Part 7 (STTIP)


MENEPATI JANJI
2 Samuel 9:1-12
Ketika Daud masih menjadi prajurit Saul ia menjalin persahabatan dengan Yonatan. Hingga pada akhirnya mereka harus berpisah karena Saul ingin membunuh Daud. Daud dan Yonatan tetap bersahabat bahkan mereka mengikat janji dalam persahabatan itu. Meskipun pada nats ini Daud telah berhasil menjadi raja Israel. Daud tidak melupakan janjinya kepada Yonatan justru ia menepati janjinya. Bagaimanakah cara Daud menepati janjinya kepada Yonatan?
1.      Dengan mencari keturunan Saul demi Yonatan (ay 1-4). Cara pertama yang dilakukan oleh Daud untuk menepati janjinya ialah mencari keturunan Saul yang masih hidup. Tindakan Daud ini menunjukan bahwa ia aktif untuk menepati janjinya. Ia menunjukan integritasnya, sehingga apa yang dikatakannya sesuai dengan yang dilakukannya. Daud berkata bahwa ia ingin menunjukan kasihnya kepada keturunan dari Saul. Menunjukan kasih dapat pula diartikan menunjukan kebaikan atau kesetiaan (חסד checed (kheh’- sed). Dalam BIS dan FAYH diterjemahkan “berbuat baik.” Daud mencari keturunan Saul bukan untuk membinasakan mereka karena kejahatan Saul melainkan untuk berbuat baik kepada mereka untuk menepati janjinya kepada Yonatan.
2.      Dengan mengembalikan harta milik keluarga Saul kepada Mefiboset (ay 5-8). Daud mencari keturunan Yonatan dan ditemuilah Mefiboset yang merupakan anak laki-laki Yonatan. Setelah Daud menemukan Mefiboset ia segera mengembalikan seluruh harta milik keluarga Saul kepadanya. Mengembalikan artinya mengalihkan kembali, laba/ keuntungan atau membalas “kasih” (שׁוב shuwb (shoob). Cara kedua yang dilakukan Daud ialah membalas kasih Yonatan dengan mengembalikan semua milik dan keuntungan atau hasil dari keluarga Saul dan Yonatan kepada Mefiboset.
3.      Dengan tetap menjamin kehidupan Mefiboset dan keluarganya (ay 9-13). Cara selanjutnya yang dilakukan oleh Daud ialah setelah ia mengembalikan semua harta milik keluarga Saul kepada Mefiboset. Ia tetap menjamin kehidupan Mefiboset dengan tetap memelihara hidupnya yakni makan sehidangan dengan Daud sebagai seorang anak raja.
Ketiga hal yang dilakukan oleh Daud ini menunjukan betapa besarnya niat Daud untuk menepati janjinya. Demikian pula kita sebagai orang percaya jangan pernah kita mengingkari janji kita. Tetapi kita harus menepati janji yang telah kita buat seperti Daud. Amin, Tuhan Yesus memberkati (Stella Mulalinda).

PASANGAN MEMPENGARUHI IMAN
2 Raja-raja 8:16-18, 25-27
Kerajaan Yehuda merupakan kerajaan yang berasal dari keturunan Daud yang hidupnya takut akan Tuhan serta diberkati Tuhan. Berdasarkan latarbelakang keluarga ini, tentulah raja-raja Yehuda merupakan raja-raja yang mengenal Tuhan dan hidupnya takut akan Tuhan, dengan meneladani moyang mereka yaitu Daud. Namun, tidaklah demikian terjadi ketika kerajaan Yehuda dipimpin oleh Yoram. Yoram dikatakan melakukan apa yang jahat dimata Tuhan. Mengapa Yoram tidak meneladani kehidupan Daud?
Ø  Karena, Yoram salah memilih pasangan hidup (ay 18). Pada ayat 18 dikatakan bahwa” Ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel seperti yang dilakukan keluarga Ahab, sebab yang menjadi isterinya adalah anak Ahab. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.” atau dalam terjemahan FAYH “Ia hidup seperti raja-raja Israel, seperti perbuatan keluarga Ahab, karena ia menikah dengan Atalya putri Ahab. Ia melakukan apa yang jahat dalam pandangan TUHAN.” ayat ini menunjukan bahwa pasangan hidup seseorang dapat mempengaruhi imannya kepada Tuhan. Seperti Yoram yang menikahi anak Ahab, maka ia pun hidup seperti keluarga Ahab yang dikenal jahat. Selain Yoram, Amazia pun melakukan hal yang jahat di pemandangan Tuhan karena ia salah memilih pasangan hidup. Amazia juga merupakan menantu dari keluarga Ahab. Kata jahat diartikan buruk, jelek, kejahatan (רע ra‘(rah).Kedua orang ini menunjukan bahwa pasangan hidup membawa pengaruh terhadap iman kepada Tuhan yang membuat mereka hidup dalam kejahatan.
Melalui renungan ini kita diingatkan untuk mencari pasangan hidup yang membuat kita semakin mencintai Tuhan, bukan sebaliknya semakin menjauhkan kita dari Tuhan. Oleh karena itu, carilah pasangan yang diberkati Tuhan yang hidup takut akan Tuhan dan juga mengasihi Tuhan. Amin, Tuhan Yesus memberkati (Stella Mulalinda).

OBAJA MEMBAWA PESAN DARI ELIA
1 Raja-raja 18:1-15
Elia merupakan buronan yang dianggap berbahaya di zaman pemerintahan Ahab. Ahab dan Izabel istrinya sangat tidak menyukai Elia oleh karena itu mereka bermufakat untuk menangkap dan membinasakan Elia. Namun, perlindungan dari pada Tuhan muluputkan Elia dari rencana jahat Ahab dan Izabel. Hingga Elia tidak dapat ditemukan diseluruh daerah Israel. Ketika tiba waktunya Tuhan menyuruh Elia untuk menampakan diri kepada Ahab ia menyampaikan pesannya kepada Obaja yang merupakan hamba Ahab. Pertanyaannya, mengapa Elia tidak langsung menemui Ahab atau berpesan kepada orang lain, mengapa harus melalui Obaja?
1.      Karena, Obaja adalah hamba kepercayaan Ahab (ay 3,5). Obaja merupakan salah satu hamba Ahab yang memiliki kedudukan di istananya. Obaja merupakan seorang kepala istana di kerajaan Ahab. Istana (בית bayith (bah’- yith) ialah tempat atau rumah kediaman raja, keluarganya, para penasihat dan hamba-hambanya. Jadi, Obaja merupakan salah satu hamba kepercayaan Ahab hal ini terbukti karena Ahab mengangkatnya menjadi pengurus atau kepada rumah kediamannya, selain itu dari semua hamba Ahab hanya kepada Obajalah Ahab mau melakukan persepakatan menjelajahi negri untuk mencari air.
2.      Karena, Obaja mengasihi Tuhan (ay 3b-4). Obaja adalah seseorang yang sungguh mengasihi Tuhan, ay 3b dikatakan bahwa ia “seorang yang sungguh-sungguh takut akan Tuhan (BIS: beribadat kepada Tuhan)”, hal ini terbukti dari tindakannya yang menyembunyikan 100 orang nabi Allah dan mengurus /memberikan (BIS)/ menyediakan (FAYH) makan dan minum bagi mereka. Obaja mengasihi Tuhan dengan membangun hubungan pribadi yang erat dengan Tuhan melalui peribadatan dan hidup takut akan Tuhan serta ia berani mengambil resiko dengan menyelamatkan para nabi.
3.      Karena, Obaja menghormati hamba Tuhan (ay 7). Elia yang pada waktu itu lebih dikenal sebagai seorang buronan kerajaan tentulah dianggap sebagai orang yang sangat berbahaya dan dipandang sebelah mata oleh rakyat Israel yang berada di bawah pimpinan Ahab. Namun, ketika Obaja bertemu dengan Elia ia “sujud” dihadapan Elia. Sujud (נפל naphal (naw-fal’) merupakan bentuk penghormatan yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang dianggap sebagai pemimpin/ orang yang berpengaruh/ orang yang dihormati.
Jadi, ketiga hal inilah yang merupakan alasan tepat mengapa Elia menyampaikan pesan melalui Obaja. Karena, Obaja merupakan hamba kepercayaan Ahab, yang mengasihi Tuhan serta menghormati utusan atau hamba Tuhan. Amin, Tuhan Yesus memberkati (Stella Mulalinda).

BAHAYA KEINGINAN YANG TIDAK TERKONTROL
1 Raja-raja 21:1-29
Setiap orang pasti memiliki keinginan. Namun, tidak semua keinginan dapat kita penuhi dan seizing Tuhan. Seperti Ahab yang karena keinginannya ia mendapatkan hukuman Tuhan. Apakah yang salah dari keinginan Ahab? 
1.      Ahab mengingini milik orang lain (ay 1-4). Hukum Tuhan yang kesepuluh ialah jangan mengingini milik sesamamu (Kel 20:17). Kesalahan pertama dari keinginan Ahab ialah karena ia mengingini miliki orang lain dan melanggar hak Nabot untuk menolak memberikan warisan pusaka milik orang tuanya karena dalam tradisi Yahudi Allah melarang orang Yahudi menjual warisan orang tuanya.
2.      Ahab tidak dapat mengontrol keinginannya (ay 5-10). Ketika Ahab pulang dari kebun Nabot ia pulang keistananya dengan hati yang kesal serta ia tidak mau makan dan minum. Dalam FAYH dikatakan Ahab kesal dan marah. Dalam bahasa aslinya kata “kesal” menunjukan sikap yang keras kepala, bandel atau bersikap kepala batu, suka melawan/memberontak/ menentang, benci terhadap seseorang, merengut/ cemberut karena amarah yang terpendam (סר car (sar). Jadi, Ahab tidak dapat mengikhlaskan keinginannya yang tidak terpenuhi itu.
3.      Ahab mengunakan berbagai cara jahat (ay 11-19). Ketika diketahui oleh Izebel apa yang membuat Ahab kesal, ia pun merancangkan rencana yang jahat agar Ahab dapat memperoleh keinginanya tersebut. Namun, Ahab bukannya melarang istrinya justru ia ikut mendukung tindakan tersebut. Mereka bermufakat untuk membunuh Nabot melalui dua orang dursila yang naik saksi untuk memberikan kesasksian palsu. Setelah Ahab mengetahui bahwa Nabot telah mati, ia segera pergi ke kebun Nabot untuk mengambilanya atau dalam bahasa aslinya dikatakan mengambil hak milik/hak waris Nabot (ירשׁ yarash or  ירשׁ yaresh (yaw-rash’ yaw-raysh’).
4.      Ahab memperbudak diri dengan yang jahat (ay 20-26). Ketika Firman Tuhan datang melalui Elia, Ahab justru menganggap Elia sebagai musuhnya. Sikap Ahab ini menunjukan bahwa ia telah menjual dirinya kepada iblis berdasarkan terjemahan FAYH dan dalam BIS bertekat melakukan kejahatan. Dalam TB dikatakan memperbudak diri kata ini diartikan menjual diri (מכר makar (maw-kar’).
Keinginan Ahab melanggar hukum Tuhan, keinginannya membuat ia memaksakan kehendaknya sehingga ia tidak memperdulikan cara yang digunakannya asalkan ia memperoleh apa yang ia ingini dan keinginannya membuat dirinya diperbudak dengan kejahatan. Amin, Tuhan Yesus memberkati (Stella Mulalinda)

DOA ORANG BENAR BESAR KUASANYA
1 Tawarikh 17:16-27
Doa orang benar bila dengan yakin didoakan besar kuasanya, demikianlah bunyi Firman Tuhan dalam Yakous 5:16. Daud merupakan salah satu tokoh Alkitab yang hidupnya dinyatakan benar dihadapan Tuhan. Bagaimanakan ciri-ciri doa Daud yang merupakan orang benar dihadapan Tuhan?
1.      Daud merendahkan diri (ay 16). Dalam ayat 16 Daud menunjukan betapa ia menyadari siapa dirinya sebenarnya. Ia tidak merasa sombong dengan kedudukan, kekayaan serta kekuasaan yang ia miliki. Ia tetap menyadari bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa dihadapan Tuhan. Dalam BIS “Ya TUHAN Allah, aku dan keluargaku tidak layak menerima segala kebaikan yang Kautunjukkan kepadaku selama ini.” Ayat ini menunjukan bahwa Daud dan keluarganya tidak layak menerima semua kebaikan Tuhan.
2.      Daud mengakui kuasa Tuhan (ay 20). Selain Daud tahu siapa dirinya dihadapan Tuhan ia juga mengakui siapa Tuhan dalam doanya. Ia menyadari bahwa kuasa Tuhan begitu hebat dalam hidupnya. Oleh karena itu Daud menyatakan bahwa tidak ada Tuhan yang sama seperti Engkau. Kata “tidak ada yang sama” bahasa aslinya כמו kamow or  כמו kamow (kem-o’ kaw-mo’) dapat pula diartikan “tidak ada yang seperti” kata ini menunjukan betapa Daud terpesona dengan kuasa Tuhan yang telah mengangkat ia dari bukan siapa-siapa menjadi raja yang hebat bahkan Tuhan pun telah menubuatkan hal yang sangat baik bagi kehidupannya dan keluarganya.
3.      Daud meyakini kuasa doa (ay 27). Daud menyadari bahwa ada kuasa dalam setia doa oleh karena itu ia tidak lupa memohon berkat Tuhan sebelum ia mengakhiri doanya. Daud menyadari bahwa apa yang diberkati Tuhan pasti akan diberkati untuk selama-lamanya. Kata diberkati artinya direstui atau diberkahi dari kata ברך barak (baw-rak’).
Jadi, tiga hal inilah yang merupakan ciri-ciri dari doa orang benar yang diteladani melalui doa yang dipanjatkan oleh raja Daud. Ciri pertama ialah doa orang benar harus menyadari siapa dirinya dihadapan Tuhan, kedua mengakui siapa Tuhan dan kusanya dan yang ketika menyakini kuasa doa yang disampaikan. Belajar dari tiga hal ini marilah setiap orang percaya dapat meneladani doa yang dinaikan oleh Daud. Amin, Tuhan Yesus memberkati (Stella Mulalinda).

KESALEHAN YANG MELEMBUTKAN HATI TUHAN
2 Tawarikh 19:1-3
Yosafat merupakan salah satu raja yang diberkati Tuhan namun ada satu kesalahan yang dilakukan oleh Yosafat yang membuat Tuhan murka kepadanya yaitu ia bersahabat dengan Ahab yang membenci Tuhan. Yosafat ikut membantu Ahab untuk memerangi Ramot-Gilead ketika itu ia hampir tewas di dalam peperangan. Tetapi Tuhan masih meluputkannya dan menolongnya. Mengapa Tuhan melembutkan hati dan menolong Yosafat?
1.      Karena, Yosafat telah menghapuskan tiang-tiang berhala (ay 3a). Melalui nabi Yehu Tuhan datang kepada Yosafat untuk menegurnya akan kesalahannya. Ketika itu Tuhan berfirman kepada Yehu bahwa Tuhan murka atau marah (קצף qetseph (keh’- tsef) kepadanya. Yosafat telah bersahabat dengan mereka yang membenci Tuhan hal ini bukan berarti ia tidak boleh berbelaskasihan terhadap mereka tetapi Tuhan ingin Yosafat tidak berkompromi di dalam sikapnya terhadap Allah. Namun, Tuhan melembutkan hatinya terhadap Yosafat karena masih terdapat hal-hal yang baik padanya salah satunya ialah menghapus atau membakar (בער ba‘ar (baw-ar’) tiang-tiang berhala.
2.      Karena, Yosafat mencari Allah dengan tekun (ay 3b). Selanjutnya alasan kedua Tuhan melembutkan hatinya terhadap Yosafat ialah karena, ia mencari Allah dengan tekun. Tekun dalam bahasa aslinya (לבב lebab (lay-bawb’) artinya kemauan, kehendak, hasrat, pemahaman, hati, jiwa. Yosafat berbeda dengan ayahnya Asa, ketika ditegur Tuhan Yosafat mau merendahkan diri dihadapan Tuhan sedangkan Asa ayahnya  ketika Baesa raja Israel datang untuk memeranginya Asa justru meminta bantuan kepada raja Aram. Tindakan ini merupakan tindakan yang bodoh dihadapan Tuhan dan oleh karena itu Asa akan selalu mengalami peperangan (2 Taw 16:9). Demikianlah Yosafat berbeda dengan ayahnya karena ia mencari Tuhan dengan ketekunan.
Sebagai orang Kristen Tuhan tidak melarang kita untuk bersahabat dengan orang-orang yang tidak mengasihi Tuhan sebab Firman Tuhan berkata dalam Matius 5:44 “Kasihilah mushmu”, Tuhan hanya tidak ingin kita berkompromi dalam hal sikap terhadap Tuhan seperti Yosafat yang justru ikut berperang bersama-sama Ahab. Namun, sikap hati Yosafat telah melembutkan hati Tuhan, karena Yosafat telah membakar tiang berhala dan mencari Tuhan dengan tekun. Demikian kita juga sebagai orang Kristen harus membuang segala berhala dalam hidup kita dan mencari Tuhan dengan ketekunan. Amin, Tuhan Yesus memberkati (Stella Mulalinda).


PEMULIHAN RUMAH TUHAN
2 Tawarikhh 29:3-36
Pada konteks ayat ini keterbukaan rumah Tuhan memulihkan bangsa Israel. Karena, pada masa itu rumah Tuhan telah tertutup untuk ibadah yang sejati dan terbuka bagi ibadah yang menyimpang dari kehendak Tuhan. Hizkia memulihkan rumah Tuhan dengan kembali menguduskanya. Apa yang Hizkia lakukan untuk menguduskan kembali rumah Tuhan?
1.      Memulihkan rumah Tuhan dan hamba Tuhan (ay 3-17). Hizkia membuka dan memperbaiki atau dalam bahasa aslinya memperkuat (חזק chazaq (khaw-zak’) pintu-pintu rumah Tuhan  yang telah ditutup oleh Ahaz ketika ia murtad kepada Tuhan dan tidak hanya itu saja ia juga mendatangkan para imam dan mengumpulkannya agar mereka kembali ke tugas mereka yaitu untuk menyelenggarakan peribadatan. Inilah langkah awal pemulihan bangsa Israel yang dilakukan oleh Hizkia ia menguduskan kembali rumah Tuhan dengan memulihkan kondisi rumah Tuhan dan tugas hamba Tuhan yaitu kaum Lewi.
2.      Mentahirkan rumah Tuhan (ay 18-19). Hizkia mentahirkan atau dalam bahasa aslinya membersihkan/ memurnikan (טהר taher (taw-hare’) seluruh rumah Tuhan segala hal yang berada di dalam rumah Tuhan tanpa terkecuali telah ditahirkan oleh Hizkia melalui kaum Lewi yang memang memiliki hak untuk melakukan hal tersebut.
3.      Memulihkan kerohanian para pemimpin (ay 20-30). Hizkia memulihkan kerohanian para pemimpin dengan mengumpulkan mereka dan pergi kerumah Tuhan dan mereka membawa korban sebagai korban penghapus dosa, yang dimaksdudkan dengan para pemimpin disini berdasarkan bahasa aslinya ialah para penguasa, pangeran, pemuka atau pejabat (שׂר sar (sar). Hizkia menyadari bahwa dampak seorang pemimpin sangat besar bagi seluruh rakyat. Ia menyadari bahwa seorang pemimpin yang sesat dapat menyesatkan seluruh rakyat dan tentunya mendatangkan hukuman bagi bangsa dan umat Israel itu sendiri.
4.      Memulihkan kerohanian seluruh rakyat (ay 31-36). Hizkia memulihkan kerohanian seluruh rakyat dengan mentahbiskan/ memenuhi/ menyerahkan  diri (מלא male’ or  מלא mala’(maw-lay’ maw-law’) mereka seutuhnya untuk Tuhan. Seluruh rakyat yang datang dirumah Tuhan mereka membawa korban sembelihan, korban syukur dan korban punji-pujian kehadapan Tuhan, serta mereka yang rela hati juga membawa korban bakaran bagi Tuhan. Hizkia dan semua pemimpin serta rakyat bersukacita dengan apa yang telah ditetapkan Allah bagi mereka.
Demikianlah tindakan Hizkia untuk memlihkan rumah Tuhan dengan menguduskannya. dengan menguduskannya akhirnya ibadah dirumah Tuhan ditetapkan kembali. Amin, Tuhan Yesus memberkati (Stella Mulalinda).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Pelayanan Praktek 1 Tahun di GKII (Gereja Kristen Injili Indonesia) Jemaat Curup

kumpulan renungan warta jemaat GKII PLG Oktober 2017

Kumpulan Renungan Semester X Part 4 (STTIP)