Kumpulan Renungan Semester VI Part 1 (STTIP)


TERANG ITU BAIK
Kejadian 1:1-5
            Salah satu hal yang paling ditakuti oleh hampir setiap anak ialah gelap. Ketika berada di tempat yang gelap anak kecil cenderung memikirkan hal-hal yang menyeramkan dan di tempat yang gelap semua orang tidak dapat melakukan aktivitas dalam bentuk apa pun.
            Melalui nats Firman Tuhan ini kita dapat belajar bahwa terang itu sangat baik, sehingga Allah pun memilih menjadikan terang pada hari yang pertama. Pada ayat ke dua dalam terjemahan BIS pada waktu Allah menciptakan langit dan bumi “bumi belum berbentuk, dan masih kacau-balau. Samudera yang bergelora, yang menutupi segala sesuatu, diliputi oleh gelap gulita. . . “. Dari terjemahan ini kita dapat melihat bahwa ketika bumi dalam kondisi gelap yang ada hanyalah keadaan yang kacau balau atau kekosongan. Maka kita dapat melihat alasan mengapa Allah memilih menciptakan terang pada hari yang pertama? Alasannya ialah karena,terang membuat segala sesuatu dapat terlihat. Dapat kita bayangkan ketika kita berada di dalam suatu ruangan yang sangat gelap, saat itu pasti  kita tidak dapat melakukan suatu kegiatan apapun. Tetapi bukan berarti ketika Allah menciptakan langit dan bumi ia tidak akan bisa mengerjakannya jika dalam keadaan gelap. Karena, Allah dapat melihat dalam keadaan gelap atau pun terang. Tetapi dari hal ini kita sebagai manusia biasa dapat belajar bahwa terang itu penting bagi kehidupan kita. Karena, di dalam terang tidak akan ada satu hal pun yang tersembunyi.
            Jika kita aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari secara rohani dalam Yoh 1:4-5 dikatakan bahwa Tuhan Yesus adalah terang manusia. Di nats ini di jelaskan bahhwa  di dalam Yesus ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia dan kegelapan tidak dapat menutupinya. Jadi, ketika terang manusia yaitu Tuhan Yesus berada di dalam hati kita maka tidak akan ada lagi kegelapan dalam kehidupan kita karena terang Allah telah menyinari kita. Sehinga tepatlah alasan mengapa Allah menjadikan terang pada hari yang pertama yaitu untuk menerangi samudera raya telah di tutupi oleh gelap gulita. Kita pun dapat menarik hal ini sebagai suatu gambaran dalam kehidupan kita bahwa samudera raya ialah seperti kehidupan kita dan gelap gulita adalah dosa yang masih menutupi hati dan kehidupan kita. Sehingga  ketika terang manusia itu hadir dalam kehidupan kita, maka tidak akan ada satu pun tempat dalam kehidupan kita yang dapat di tutupi oleh kegelapan. Amin (Stella Mulalinda)

ABRAHAM PENTING DI MATA TUHAN
Kejadian 18:17
            Dalam kehidupan kita pasti ada seseorang yang kita anggap penting. Seseorang tersebut bisa orang tua, sahabat, atau bahkan pasangan kita. Segala sesuatu yang akan kita lakukan pasti akan kita beritahukan kepada orang-orang yang kita anggap penting tersebut, bahkan ketika mereka tidak menyetujui apa yang kita lakukan kita dapat berubah pikiran dan memutuskan untuk tidak melakukannya. Begitu juga dalam nats Firman Tuhan ini di mana pada ayat yang ke 17 “Tuhan berfikir apakah ia harus menyembunyikan kepada Abraham mengenai hal yang akan di lakukannya.” Hal ini berarti bahwa Abraham dianggap penting oleh Tuhan sehingga tidak ada hal yang dirahasiakan oleh Tuhan dari Abraham. Mengapa Tuhan menganggap Abraham penting?
1.      Karena Abraham taat kepada Tuhan (Kej 12:1-6). Kata taat dalam bahasa Indonesia berarti tunduk kepada...(Tuhan, perintah dsb). Jadi alasan pertama mengapa Abraham dianggap penting oleh Tuhan ialah karena ia tunduk kepada Tuhan dan perintahnya.
2.      Karena Abraham selalu membangun suatu persekutuan dengan Tuhan (Kej 12:7-8). Di zaman Abraham ketika seseorang ingin beribadah kepada Tuhan ia harus membangun suatu mezbah dan membakar korban di atasnya. Hal inilah yang  dilakukan Abraham ketika Tuhan menampakkan diri kepadanya atau pun ketika ia bersukur kepada Tuhan (Kej 13:18). Jadi, Abraham selalu bersekutu (beribadah) kepada Tuhan dalam kesempatan apapun dalam kehidupannya baik suka maupun duka hal inilah yang menjadi alasan kedua mengapa Abraham penting di mata Tuhan.
3.      Karena. Abraham selalu percaya kepada Tuhan (Kej 15:1-6). Di ayat yang ke 6 dikatakan bahwa Abraham percaya kepada Tuhan dan Tuhan memperhitungkan hal itu. Percaya artinya meyakini sesuatu benar atau nyata, di sini Abraham tidak pernah meragukan Tuhan akan janji-janjinya ataupun akan setiap hal yang terjadi dalam kehidupannya.
            Jadi, ada tiga hal mengapa Abraham di anggap penting oleh Tuhan yaitu karena Abraham taat, selalu bersekutu dan percaya kepada Tuhan. Lalu bagaimana dengan  kita apakah kita penting dimata Tuhan atau bahkan Tuhan pun tidak mengenal kita. Marilah dari renungan ini kita belajar memeriksa diri kita sendiri apakah kita sudah taat, selalu bersekutu dan percaya kepada Tuhan. Amin, Tuhan Yesus memberkati (Stella Mulalinda)

UJIAN CARA TUHAN MENILAI IMAN
Kejadian 22:1-19
            Dalam perkuliahan atau sekolah ketika guru sudah mengajarkan setiap materi yang ada biasanya ia memberikan sebuah tes atau ujian untuk melihat keberhasilannya dalam mengajar atau melihat keberhasilan muridnya dalam belajar. Dalam teks Firman Tuhan ini dikatakan bahwa Tuhan menguji kepercayaan Abrahan dengan menyuruhnya mengorbankan anaknya yang tunggal yaitu Ishak.
            Pertanyaan bagi kita semua bagaimanakah respon kita ketika hal ini terjadi kepada kita? Kita tahu bahwa Abraham sangat lama menantikan kelahiran Ishak dan kemudian Tuhan menyuruhnya untuk mengorbankannya.
            Jika posisi Abraham ini terjadi kepada kita kecenderungan kita sebagai manusia biasa yang akan kita lakukan ialah membantah Tuhan. Namun dari nats Firman Tuhan ini kita dapat belajar bahwa Abraham tetap taat kepada Tuhan sedikit pun tidak ada ia membantah perintah Tuhan. Bahkan ia sendiri yang mempersiapkan segalanya untuk persiapan mengorbankan anaknya tersebut (Kej 22:3-6).
            Hal yang kedua yang akan kita lakukan ialah kita pasti sudah lari dari pada Tuhan. Tetapi dari nats ini kta dapat melihat bahwa Abraham tetap percaya dan mengandalkan Tuhan ia tidak pernah sedikitpun meragukan kuasa Tuhan dalam hidupnya (Kej 22:7-8) terbukti di ayat 11-14 Tuhan menghentikan tindakan Abraham dan Ia sendiri yang memberikan domba untuk pengganti anaknya yang akan di korbankan.
            Dari setiap ujian atau pun tes pasti ada hasil atau nilai yang akan kita peroleh. Maka  dari semua ujian yang diberikan Tuhan kepada Abraham, ia telah berhasil dengan nilai yang sangat baik, sehingga ia mendapatkan hasil yang baik pula yaitu kasih sayang Tuhan dan berkat (ay 15-19).
            Sekarang apakah kita sedang berada dalam ujian dan apakah kita dapat berhasil melewatinya seperti Abraham. Marilah kita belajar dari teladan Abraham yang tetap taat dan selalu percaya kepada Tuhan. Amin, Tuhan Yesus memberkati (Stella Mulalinda)

UPAH DOSA IALAH MAUT
Kejadian 38:6-10
            Nats Firman Tuhan ini menceritakan bagaimana anak-anak Yehuda yaitu Er dan Onan dibunuh oleh Tuhan. Dalam terjemahan lain di katakan bahwa Tuhan mematikan mereka karena dosa-dosanya. Tidak dapat di pungkiri ketika kita membaca nats ini yang pertama terlintas di pikiran kita ialah betapa sadisnya Tuhan yang membunuh anak-anak Yehuda tersebut.
            Tetapi satu hal yang harus kita ketahui bahwa Tuhan tidak akan pernah menghukum seseorang dengan sembarangan bahkan membunuh seseorang tanpa alasan. Nats ini ingin mengajari kita bahwa Tuhan itu selain maha kasih ia adalah maha adil. Maka untuk menunjukan keadilannya Tuhan tidak akan segan-segan menghukum seseorang yang melakukan dosa. Maka yang menjadi pertanyaan bagi kita ialah mengapa Tuhan mematikan (membunuh) anak-anak Yehuda?  Dosa apakah yang mereka lakukan sehingga Tuhan tidak bisa mengampuni mereka?
1.      Karena anak Yehuda yang bernama Er jahat di mata Tuhan. Dalam terjemahan BIS dikatakan bahwa Er “jahat sekali di mata Tuhan”. Memang dalam nats ini tidak dijelaskan secara jelas apa kesalahan Er yang membuat Allah tidak berkenan atasnya. Tetapi di dunia kuno pada masa itu kematian di usia puncak yang tak terduga dianggap sebagai mati karena dosa.Pada saat itu menurut hukum yang di berikan Allah kepada umat Israel, adik Er yakni Onan harus menikahi Tamar dan anak pertama dalam perkawinan ini menjadi ahli waris Er. Namun, Onan menolak untuk memenuhi kewajibannya kepada saudaranya. dan perbuatannya ini di pandang jahat di mata Tuhan sehingga ia harus mati.
2.      Karena Onan (anak Yehuda) tidak mau melakukan kewajibanya kepada saudaranya. Di dalam kehidupan setiap orang kita memiliki hak dan kewajiban. Hak merupakan suatu hal yang kita miliki untuk melakukan sesuatu atau tidak, sedangkan kewajiban ialah sesuatu yang harus dilaksanakan.Kewajiban akar katanya ialah wajib dan wajib artinya harus dilakukan atau tidak boleh tidak dilaksanakan. Oleh karena itu dari pengertian ini pun jelas  alasan mengapa Tuhan menghukum Onan karena ia telah melalaikan kewajibanya terhadap saudaranya yang harusnya tidak boleh tidak ia lakukan.
            Dari dua alasan ini kita dapat belajar bahwa semua dosa pasti mendatangkan hukuman dan hukuman atas dosa ialah maut. Setiap manusia pasti berdosa yang tentunya mendatangkan maut. Hanya oleh penebusan Kristuslah kita dapat diselamatkan. Oleh karena itu marilah kita hidup selalu takut akan Tuhan dan tidak melakukan suatu hal yang jahat dimata Tuhan serta tidak lalai memenuhi kewajiban kita sebagai orang-orang yang telah ditebus Tuhan dan telah memperoleh kesalamatan dari padanya. Amin, Tuhan Yesus memberkati (Stella Mulalinda)

ALARM HATI
Kejadian 42:21-28
            Ada sebuah alat yang biasanya digunakan seseorang untuk mengingat waktu yaitu jam yang memiliki atau sudah diatur bunyi alarmnya. Begitu juga dengan manusia ada sebuah alat yang Tuhan taruh dalam diri setiap orang untuk mengingatkannya akan sesuatu hal yang melanggar kehendak Tuhan yaitu hati nurani atau dapat diistilahkan sebagai alarm hati.
            Biasanya pada diri seseorang yang pernah melakukan kesalahan tanpa disadari ia akan teringat akan kesalahannya tersebut atau Sebelum kita melakukan dosa terkadang tanpa kita sadari ada sesuatu dalam hati kita yang berusaha mencegah kita melakukannya. Dalam nats Firman Tuhan ini kita akan melihat apakah alarm hati dari saudara-saudara Yusuf berfungsi dengan baik? Jika tidak apakah yang menyebabkan alaram hati tersebut tidak berfungsi dengan baik?
            Kita kembali pada pasal sebelumnya yakni Kej 37:1-36. Secara keseluruhan nats ini menceritakan bagaimana kejahatan saudara-saudara Yusuf terhadap dirinya. Di Kej 42:22, dikatakan bahwa Ruben berusaha untuk menyelamatkan Yusuf dan mencegah saudara-saudaranya untuk berbuat dosa. Hal menunjukan bahwa hati nurani atau alarm hati yang ada pada Ruben masih dapat berfungsi dengan baik tetapi tidak terhadap saudara-saudaranya yang lain.
            Yang menjadi alasan utamanya ialah karena saudara-saudara Yusuf merasa iri hati terhadapnya. Iri artinya merasa kurang senang hati terhadap kelebihan yang dimiliki oleh orang lain. Dan hal inilah  yang merasuki hati saudara-saudara Yusuf, mereka kurang senang melihat kelebihan Yusuf. Dimana di Kej 37 menggambarkan bagaimana Yakub sangat mengasihi Yusuf bahkan membuatkannya jubah yang sangat indah.
            Maka dari renungan ini ada 2 hal yang dapat kita pelajari yakni bahwa iri hati merupakan suatu hal yang mendatangkan kejahatan dan hal kedua yang dapat kita pelajari yaitu belajar untuk peka terhadap suara hati nurani kita dimana hati nurani merupakan suatu alat yang sangat canggih  yang tidak dapat dibuat oleh seorang ahli mana pun di dunia ini yang dapat mengingatkan kita akan dosa serta mencegah kita untuk melakukan dosa. Amin, Tuhan Yesus memberkati (Stella Mulalinda)

AKU  BISA
Keluaran 4:10-17
            Penyakit utama yang menyerang seseorang untuk tidak mengerjakan panggilan Tuhan ialah rasa tidak percaya diri. Hal ini jugalah yang menyerang Musa ketika ia dipanggil oleh Tuhan. Dalam nats firman Tuhan ini menceritakan bagaimana Musa berusaha lari dari tanggung jawabnya sebagai seseorang yang sudah dipilih Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Israel. Di dalam terjemahan lain dikatakan bahwa Musa tidak hanya menganggap dirinya tidak pandai bicara melainkan ia juga mengatakan bahwa ia bicara lambat bahkan ia mengatakan bahwa ia tidak lancar dalam berbicara.
            Tetapi dalam nats ini dalam kekuasaannya Tuhan menjanjikan dua hal kepada Musa yakni menolong Musa dalam berbicara dan menolong Musa dalam hal apa yang harus ia katakan (ay 12).
            Dari dua hal ini kita dapat mengetahui bahwa ketika Tuhan telah memilih seseorang untuk menjadi hambaNya ia pasti akan menolong kita bahkan melengkapi apa yang menjadi kekurangan kita hingga kita dapat berkata pada diri kita sendiri bahwa Ya Tuhan, Aku Bisa.
            Di ayat selanjutnya pada ayat ke 13 dalam BIS dikatakan bahwa Musa menjawab Tuhan katanya, "Saya mohon, janganlah mengutus saya, ya Tuhan, suruhlah orang lain." Hal ini jugalah yang terkadang terjadi kepada setiap orang yang telah dipilih Tuhan. Jika kita berada di posisi Tuhan pasti kita akan marah dan tidak akan memilih Musa lagi, karena terlalu banyak alasan yang diutarakan Musa untuk menghindari tanggung jawabnya akan panggilan Tuhan.
            Tetapi sekali lagi di nats ini Tuhan tidak pernah merubah pilihannya. Bahkan ia memberikan jalan keluar lain bagi Musa yaitu dengan mengutus Harun sebagai penyambung lidah Musa.
            Dari Nats ini ada banyak hal berharga yang dapat kita pelajari bahwa Tuhan tidak menghiraukan alasan yang kita buat untuk menghindari panggilannya, jika Tuhan telah memilih kita, sekuat apapun alasan kita untuk menolaknya Tuhan pasti akan mencari jalan keluar lainnya sehingga kita dapat melakukan tanggung jawab kita terhadap panggilanNya. Dan yakinlah Tuhan tidak akan pernah salah untuk memilih seseorang untuk menjadi hambaNya. Kecuali kita yang salah mendengar panggilan yang kita anggap panggilan Tuhan ternyata bukan. Amin Tuhan Yesus memberkati (Stella Mulalinda)

KASIH DAN KEADILAN ALLAH ITU SEIMBANG
 Keluaran 31:5-7
            Setiap orang terlahir di dunia ini dengan sifat atau karakter yang berbeda-beda. Dan hal inilah yang menggambarkan kepribadian seseorang. Apakah ia seorang pemarah, murah hati atau pun sombong. Namun, sifat setiap manusia di dunia ini tidak ada yang sempurna semua orang memiliki segi negatif. Karena, Tuhan pun pernah berfirman bahwa setiap orang telah jatuh kedalam dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Oleh karena itu sebaik apa pun seseorang tetapi tetap saja tidak ada manusia yang sempurna dalam hidupnya termaksud dalam kerakternya.
            Nats ini menceritakan ketika Musa membuat dua loh batu sebagai ganti loh batu yang telah rusak akibat kemarahan Musa terhadap bangsa Israel. Saat itu Musa kembali naik ke gunung Sinai dan membawa dua loh batu yang telah dipahatnya untuk ditulisi hukum yang telah Tuhan berikan. Ketika Tuhan lewat di depan Musa ada beberapa hal yang Tuhan katakan berkenaan dengan sifat atau pun karakter Tuhan. Apakah tujuan Tuhan mengatakan sifat atau karakternya kepada Musa?
1.      Tuhan ingin supaya Musa tahu bahwa Tuhan itu penuh kemurahan hati dan belas kasihan. Inilah yang menjadi tujuan pertama Tuhan karena dalam Kel 32:1-35 menceritakan tentang bagaimana dosa besar yang telah dilakukan oleh bangsa Israel kepada Tuhan di mana mereka telah membuat patung Lembu Emas serta membuat perayaan besar bagi patung itu. Saat Musa melihat hal itu firman Tuhan mengatakan bahwa bangkitlah amarah Musa sehingga ia melemparkan kedua loh yang pertama itu dari tangannya. Musa tidak dapat menahan kekesalannya terhadap bangsa Israel.
2.      Supaya Musa mengetahui bahwa kasih Tuhan itu berlimpah –limpah, Ia juga setia dan tidak lekas marah. Disini kita dapat belajar bagaimana Tuhan menegur Musa tanpa memojokan dia, disini Tuhan tidak bermaksud untuk menyindir Musa melainkan Tuhan memberikan teladan kepada Musa dengan mengatakan bahwa kasihnya berlimpah,ia setia dan tidak lekas marah.
3.      Tuhan ingin menunjukan keadilannya. Disini Tuhan tidak akan membiarkan orang berdosa lepas dari hukuman. Setiap orang pasti akan menerima hukuman atas dosanya. Dari tujuan ke tiga ini Tuhan ingin Musa tahu bahwa Tuhan itu adil dan ia pasti akan menghukum umatnya yang telah berbuat dosa (Kel 32:33).
Dari nats ini kita dapat belajar bahwa tidak ada manusia yang sempurna, setiap orang pasti memiliki kelemahan. Tetapi dari hal ini kita dapat belajar bahwa kasih Tuhan dan keadilannya itu seimbang ia juga setia dan tidak lekas marah. Setiap orang yang berdosa pasti akan dihukum dan setiap orang yang hidupnya berkenan kepadanya pasti akan dikasihi. Amin, Tuhan Yesus memberkati (Stella Mulalinda)

GENTLEMAN
Keluaran 32:30-35
            Ciri-ciri seorang yang di katakan Gentelman ialah berani bertanggung jawab, tidak pengecut atau menunjukan sikap kelaki-lakiannya. Dalam Kel 32:30-35 ini Musa menunjukan sikap kegentelmanannya dimana ia rela ikut menanggung nasib yang menimpa bangsa Israel. Pada masa itu orang Israel memegang tradisi bahwa mereka menganggap diri mereka sebagai bala tentara Yahwe. Dimana ketika diadakan sensus  semua nama-nama orang Israel dituliskan dalam loh-loh batu serta diadakan upacara pendamaian (kel 30:11-16). Pada waktu itu setiap orang yang tercatat berhak memiliki hak sebagai bala tentara Yahwe yakni memiliki tanah dan ikut upacara di kemah suci. Tetapi setiap orang yang namanya dihapus akan ditempatkan diantara orang-orang mati atau akan  dikucilkan dari komunitas.
            Ketika umat Israel melakukan dosa besar dengan membuat lembu emas, saat itu Musa sangat marah terhadap umat Israel. Namun, dalam kisah ini meskipun Musa marah ia tetap menunjukan jati dirinya atau kegentelmanannya sebagai seorang pemimpin yang rela menanggung akibat dari kesalahan umat yang dipimpinnya. Ay 32 dikatakan bahwa Musa rela namanya dihapuskan jika Tuhan tidak mengampuni dosa mereka. Dengan kata lain Musa rela dikucilkan dari komunitasnya meskipun ia tidak melakukan pelanggaran. Sikap Musa ini menunjukan jati dirinya yang gentel, ia tetap mau memohon belas kasihan Tuhan atas dosa-dosa mereka. Tetapi di ayat ke 33-34 Tuhan menunjukan keadilannya bahwa setiap orang yang berdosa nama merekalah yang akan dihapuskan dan mereka jugalah yang akan menerima balasan dari pada Tuhan.
Dari kisah ini kita dapat belajar bahwa seorang pemimpin harus memilkiki sikap yang gentelman yang tetap mau menerima kesalahan yang telah dilakukan oleh umat yang dipimpinnya bahkan rela menanggung hukuman atas kesalahan mereka. Selain itu kita juga dapat belajar bahwa siapa yang melakukan dosa maka ia yang akan menerima hukuman atas dosanya.
Seseorang harus bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Kita tidak akan bisa lari atau bersembunyi dari hukuman Tuhan. Oleh karena itu, hiduplah takut akan Tuhan dan kasihilah Tuhan dengan sepenuh hati kita jangan pernah kita menduakan Tuhan dengan membuat ilah-ilah lain yang berupa hobby kita, atau perkerjaan kita atau hal lainnya yang kita tempatkan dihati kita lebih utama dari pada Tuhan. Amin, Tuhan Yesus memberkati (Stella Mulalinda).

OTORITAS TUHAN
Keluaran 33:18
            Ada sebuah pujian yang mengatakan “Suka-sukaMu Tuhan”, Lirik lagu ini seolah-olah menunjukan ketika Tuhan melakukan sesuatu dalam kehidupan kita seperti sesuka-sukanya saja. Tetapi jika kita melihat dalam Kel 33:18c dikatakan bahwa “Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihi siapa yang Kukasihi”. Nats ini menunjukan bahwa Tuhan memiliki otoritas atau kuasa untuk mengasihi seseorang dan membenci yang lain.
            Banyak orang berfikir “ia harus berbuat baik, harus setia melayani, harus rajin beribadah” dan banyak hal lainnya. Semua hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kasih karunia atau dikasihi Tuhan. Tetapi pada keyataannya Tuhanlah yang memiliki otoritas untuk mengasihi siapa pun yang dikasihinya. Meskipun kita sudah melakukan semua kebaikan tetapi hal itu bukanlah jaminan bagi kita untuk menggerakan hati Tuhan agar dapat mengasihi kita.
            Seorang bawahan terkadang melakukan semua perkerjaannya dengan rajin dan berusaha menghasilkan hasil yang terbaik. Hal ini dilakukannya dengan tujuan untuk mengambil hati bosnya agar ia mendapat kasih dari bosnya itu. Dan hal inilah juga yang terkadang kita pikirkan sebagai orang percaya, banyak dari kita yang berfikir bahwa dengan berbuat baik Tuhan akan mengasihi kita sehingga apa yang kita ingini akan Tuhan kabulkan.Tetapi pada kenyataanya ketika kita berfikir seperti ini kita sedang menyuap (menyogok) Tuhan.
Namun, melalui nats ini kita dapat belajar bahwa sebaik apapun kita, serajin apa pun kita tidak akan pernah merubah pilihan Tuhan. Bila kita adalah orang yang dikasihi Tuhan maka kita akan tetap dikasihinya tetapi jika kita dibenci Tuhan kita akan tetap dibencinya.
Maka sekarang marilah kita mensyukuri anugerah Tuhan dimana Ia mau memilih kita menjadi orang yang dikasihi-Nya. Banyak orang diluar sana yang berusaha mencari kasih Tuhan tetapi tidak mendapatkannya. Oleh karena itu hiduplah seturut dengan kehendak Tuhan karena, kita di pilih itu pun bukan karna kuat dan gagah kita tetapi itu adalah anugerah yang sungguh luar biasa yang kita terimah yang tidak dapat kita beli dan kita bayar dengan harta sebanyak apapun juga. Termaksud dengan perbuatan baik kita dan hidup kita. Amin, Tuhan Yesus memberkati (Stella Mulalinda)

BERKAT DAN KUTUK
Imamat 26:1-46
            Pada pertandingan sepak bola untuk menentukan siapa tim yang mendapatkan bola terlebih dahulu biasanya digunakan koin untuk mengundinya dan ke dua tim harus memilih gambar yang ada pada koin  tersebut yang di depan atau dibelakangnya. Ketika di undi pasti salah satu gambar akan keluar. Dari ilustrasi ini jika kita melihat dalam konteks berkat dan kutuk. Kedua hal ini seperti kedua gambar yang ada pada satu koin dimana ketika diundi pastilah satu gambar akan keluar. Tetapi yang membedakan gambar pada koin maupun hal ini ialah untuk menentukan berkat dan kutuk. Apa yang harus kita lakukan jika kita ingin menerima berkat dari pada Tuhan (ay 3)?
1.      Hidup menurut ketetapan Tuhan. Dalam terjemahan lain dikatakan mengikuti atau berjalan pada ketetapan Tuhan. Hal ini berarti ada suatu bentuk respon atau tindakan yang kita lakukan jika kita ingin diberkati Tuhan. Di ay 1 dikatakan jangan membuat berhala dan sujud menyembahnya. Oleh karena itu kita harus bertindak atau menjalani aturan ini dengan setia dan takut akan Tuhan dan jangan pernah kita membuat berhala dalam bentuk apapun yang kita letakkan lebih utama dari pada Tuhan.
2.      Tetap berpegang pada perintah Tuhan atau mematuhi perintah Tuhan. Hal ini menandakan bahwa akan selalu ada tantangan yang akan kita hadapi selama kita masih bernafas. Namun, firman Tuhan ini mengajari kita bahwa kita harus tetap berpegang atau mematuhi setiap perintah Tuhan. Jangan pernah kita mudah tergoyangkan leh pencobaan atau pun kebahagiaan yang membuat kita larut dan melupakan Tuhan.
3.      Melakukannya. yang dimaksudkan disini ialah setiap ketetapan yang kita jalani maupun perintah Tuhan yang kita pegang haruslah senantiasa kita terapkan atau lakukan dalam kehidupan kita jangan pernah kita melalaikannya.
Jika kita sudah melakukan ketiga hal ini, maka yakinlah janji Tuhan akan berkatnya pasti akan digenapi. Bahwa Tuhan akan memberikan hujan pada masanya, memberi damai sejahterah, memberkati kita dengan memeberikan anak cucu dan yang lebih utama berkat yang akan kita terimah ialah Tuhan hadir ditengah-tengah kita dan menjadi Tuhan kita dan kita menjadi umat kepunyaannya (ay 4-12). Tetapi jika kita tidak menaatinya kita pasti mendapatkan kutuk dari pada Tuhan. Amin, Tuhan Yesus memberkati (Stella Mulalinda).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Pelayanan Praktek 1 Tahun di GKII (Gereja Kristen Injili Indonesia) Jemaat Curup

kumpulan renungan warta jemaat GKII PLG Oktober 2017

Kumpulan Renungan Semester X Part 4 (STTIP)